News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Persikabo 1973 Nihil Kemenangan di Sistem Bubble Liga 1, Djanur Ungkap Permintaan Maaf

Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekspresi pesepak bola Arema FC, Gilang Ginarsa (tengah) saat memprotes keputusan wasit, Choirudin (kiri) dalam laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 antara Persikabo 1973 melawan Arema FC di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/12/2022) sore. Persikabo 1973 takluk 0-1 dari Arema FC. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD NURSINA

TRIBUNNEWS.COMĀ - Persikabo 1973 harus rela menjadi satu-satunya tim yang gagal meraih poin penuh selama sistem bubble Liga 1 musim 2022/2023.

Diketahui Persikabo 1973 menjalani total enam laga tanpa pernah sekalipun meraih tiga poin selama sistem bubble.

Persikabo 1973 sebenarnya peluang untuk meraih kemenangan perdana saat bertemu Persib pada pekan ke-17 Liga 1, Sabtu (24/12/2022).

Hanya saja kemenangan Persikabo 1973 yang sudah berada di depan mata buyar setelah Persib menyamakan skor lewat Daisuke Sato pada penghujung laga.

TRIBUN JABAR DENI DENASWARA--PELATIH : Djajang Nurdjaman sedang memberikan arahan anak asuhnya Persikabo 1973 ketika melawan RANS Nusantara FC saat pertandingan Liga 1 2022/2023 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jawa Tengah, Jumat (9/12). (TRIBUN JABAR DENI DENASWARA)

Setelah hasil imbang tersebut, Djajang Nurjaman selaku pelatih Persikabo 1973 meminta maaf atas hasil kurang impresif yang didapatkan timnya.

"Kami memohon maaf kepada suporter Persikabo, khususnya Kabo Mania karena belum bisa beri tiga poin," ucap Djajang Nurjaman dalam konferensi pers pasca laga melawan Persib, Sabtu (24/12/2022).

Baca juga: Persib Bandung Ukir Rekor Tak Terkalahkan Terpanjang di Putaran Pertama Liga 1

Sebelum penerapan sistem bubble, Persikabo 1973 sebetulnya tampil sangat trengginas.

Skuad asuhan Djajang Nurjaman pernah menjungkalkan Persebaya, Persis Solo dan juga juara bertahan Bali United.

Namun setelah masuk sistem bubble, Laskar Padjajaran bak kehabisan bensin.

Faktor padatnya jadwal mungkin sangat berpengaruh bagi energi pemain.

Pemain harus dipaksa merampungkan enam laga di sisa waktu 19 hari kompetisi.

Hal ini berat bagi Laskar Padjajaran karena tak memiliki kedalam skuad yang mentereng seperti klub lainnya.

Djanur kerap bergantung pada Tegar Infantrie yang tak pernah absen dari beberapa laga terakhir.

Sedangkan bagi banyak tim kerap melakukan rotasi untuk mejaga kebugaran pemain.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini