Prestasi Unai Emery
Namun, apapun itu, langkah Unai Emery di Liga Champions musim ini patut diberi apresiasi.
Lolosnya asuhan Emery ke babak semi final merupakan sebuah prestasi bagi Villarreal, terakhir kali tim berjuluk Kapal Selam Kuning itu lolos ke empat besar Liga Champions terjadi di tahun 2005.
Ya, setelah 17 tahun lamanya, kecerdasan Unai Emery mampu membawa Villareal kembali melejit di liga kontinental.
Lawan-lawan yang mereka singkirkan pun bukan sembarangan tim, dua raksasa Eropa, Juventus dan Bayern Munchen mereka singkirkan di babak 16 dan 8 besar dengan kepala tegak.
Faktanya, eks juru taktik Arsenal itu memang memiliki karier kepelatihan yang mempesona.
Saat masih menukangi Sevilla, pria asal Spanyol itu sukses menyumbangkan 3 gelar Liga Eropa secara beruntun.
Pun kala dirinya melatih tim sebesar Paris Saint-Germain, sebanyak 6 gelar berhasil ia torehkan untuk menjadikan PSG sebagai penguasa Liga Prancis.
Satu-satunya hal yang membuat citranya buruk adalah Arsenal.
Nasib Buruk Emery di Arsenal
Menahkodai The Gunners, Emery tak mampu menyumbangkan satu gelar pun.
Kesuksesannya mengantar Arsenal melaju ke babak final Liga Eropa 2018/2019 juga dianggap hal sepele.
Arsenal pun akhirnya memutuskan untuk memecat Emery pada musim selanjutnya karena performa buruk The Gunners yang tak mampu menang di 7 pertandingan beruntun.
Kembali pulang ke negara asalnya (Spanyol) untuk melatih Villareal membuat nama Emery kembali diperhitungkan.
Di musim 2020/2021, DNA juara Emery sukses mengantar Kapal Selam Kuning menjuarai Liga Eropa dengan gagah.
Tim yang dikalahkan di final adalah Manchester United yang saat itu begitu gemar menghambur-hamburkan uang untuk belanja pemain.
(Tribunnews.com/Deivor)