TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia lagi-lagi harus menunda keinginannya untuk bisa memenangkan gelar perdana Piala AFF setelah tersingkir di semifinal edisi kali ini.
Kegagalan Timnas Indonesia sepatutnya bukan sepenuhnya salah Shin Tae-yong sebagai pelatih Garuda.
Barangkali ada banyak faktor yang membuat Timnas Indonesia hanya kembali jadi penggembira saja ketika beraksi di Piala AFF 2022.
Dan salah satu faktor vital yang membuat Timnas Indonesia kembali gagal yakni kurang kejamnya lini depan Garuda.
Baca juga: Rachmat Irianto hingga Piala Asia, Deretan Trending Twitter Usai Indonesia Gugur di Piala AFF 2022
Permasalahan stok penyerang memang menjadi salah satu isu yang selalu dihadapi Shin Tae-yong ketika mendampingi Timnas Indonesia di berbagai turnamen selama ini.
Minimnya opsi penyerang berkualitas yang sesuai dengan gaya bermain yang diinginkan Shin Tae-yong benar-benar cukup merepotkan.
Hal ini mengingat kurangnya opsi penyerang membuat Shin Tae-yong kurang leluasa dalam mengotak-atik lini depan timnya ketika bertanding di atas lapangan.
Kegalauan Shin Tae-yong diperkuat dengan fakta dari sedikitnya menit bermain yang didapatkan penyerang lokal dibanding para legiun asing di kompetisi lokal.
"Di liga Indonesia striker juga banyak pakai orang asing. Maka dari itu pemain-pemain Indonesia, khususnya striker, susah sekali," ujar Shin Tae-yong setelah laga final leg kedua melawan Thailand di Piala AFF 2020 lalu.
Pada ajang Piala AFF edisi kali ini pun, Shin Tae-yong benar-benar dibikin galau dengan berkurangnya opsi penyerang yang ia miliki di lini depan.
Cedera yang dialami Dimas Drajad sebelum turnamen Piala AFF 2022 barangkali menjadi salah satu hal yang mungkin disesalkan Shin Tae-yong.
Padahal sosok pemain Persikabo 1973 itu tampak sudah menyatu permainannya dengan rekan setimnya di Timnas Indonesia.
Gaya bermain yang diperlihatkan Dimas Drajad juga terlihat sangat cocok dengan keinginan Shin Tae-yong selaku pelatih.
Saat laga melawan Curacao, Dimas Drajad barangkali sudah menunjukkan kualitas penyelesaian akhir yang apik disertai pergerakan mobile yang disukai Shin Tae-yong.