TRIBUNNEWS.COM - Chelsea dijadwalkan akan menghadapi Fulham dalam laga tunda pekan ke-7 Liga Inggris, Jumat (13/1/2023) di Craven Cottage.
Chelsea selaku tim tamu tengah butuh obat penawar luka yang bisa menyembuhkan penyakit inkonsistensi mereka musim ini.
Disisi lain, Fulham malah berada dalam tren terbaiknya untuk bisa menambah penderitaan Chelsea pada laga ini.
Baca juga: Chelsea Datangkan Joao Felix, Upaya The Blues Jawab Keluhan Klasik Era Thomas Tuchel
Chelsea memang datang ke markas Fulham dengan keadaan compang-camping dimana permasalahan inkonsistensi menghantui performa tim Biru London tersebut.
Chelsea tercatat hanya mampu meraih dua kemenangan saja dari 10 laga terakhirnya di berbagai kompetisi.
Dua kemenangan itu masing-masing diraih Chelsea saat mengalahkan Dinamo Zagreb (Liga Champions) dan Bournemouth (Liga Inggris).
Delapan laga sisanya berakhir dengan hasil satu kali imbang dan tujuh kekalahan.
Catatan tersebut tentu bukanlah hal mengesankan bagi tim sekelas Chelsea yang suka jor-joran belanja pemain pada bursa transfer.
Teranyar, Chelsea malah jadi bulan-bulanan Manchester City dalam dua laga terakhirnya di dua kompetisi berbeda.
Di kompetisi Liga Inggris, Chelsea dipaksa mengakui keunggulan Manchester City dengan skor 0-1 di Stamford Bridge.
Tak berselang lama setelah kekalahan tersebut, hasil negatif kembali didapatkan Chelsea saat dibantai Manchester City dengan skor 4-0 di Piala FA.
Hasil negatif beruntun yang diderita Chelsea tentu membuat masa depan Graham Potter juga ikut terguncang.
Bahkan, jika Chelsea tak kunjung kembali ke jalur kemenangan, Graham Potter bisa saja dipecat dari jabatannya seperti Thomas Tuchel pada awal musim ini.
Berkaca dari kondisi tersebut, Chelsea benar-benar harus memanfaatkan laga melawan Fulham untuk bisa merasakan nikmatnya kemenangan lagi.