TRIBUNNEWS.COM - Derby della Madonnina bakal terjadi di SuperCoppa Italiana, yakni mempertandingkan AC Milan vs Inter Milan, Kamis (19/1/2023) dini hari nanti.
Laga Piala Super Italia antara AC Milan vs Inter Milan ini diprediksi bakal berjalan seru dan Nerazzurri bisa menyabet gelar juara jika bisa memenangkan tiga kunci ini.
Tiga kunci yang dimaksud yakni pertama menyangkut Rafael Leao, menghentikan Milan dari mendikte tempo, serta ketiga yakni berhati-hati terhadap serangan balik.
Pemain AC Milan yang perlu untuk diwaspadai adalah Rafael Leao. Pemain 23 tahun asal Portugal ini telah mengemas 8 gol di kompetisi Serie A bersama Rossoneri.
Ia menjadi salah satu pemain dengan angka harapan gol yang cukup tinggi, xG 5,9 menurut perhitungan FBref.
Baca juga: Jadwal Piala Super Italia AC Milan vs Inter Milan, Malam Ini di TVRI, Nerazzurri Juara Lagi?
Rossoneri diprediksi akan menggunakan kualitas Rafael Leao dan Theo Hernandez untuk membangun serangan dari sisi kiri.
Namun demikian, pergerakannya kali ini dirasa tidak akan mulus nan mudah, lantaran Inte Milan memiliki kualitas yang cukup mumpuni di sisi itu.
Sisi kanan Inter Milan yang dihuni oleh Skriniar dan Matteo Darmain akan berusaha menghentikan dua pemain Rossoneri itu.
Seperti saat Nerazzurri mengalahkan Napoli untuk memutus rekor kemenangan tim Luciano Spalletti, kala itu aksi Skriniar dan Darmian juga berhasil menetralkan Khicha Kvaratskhelia.
Kini Leao dan Hernandez juga harus menghadapi tantangan Skriniar dan Damian yang berpotensi menentukan pertandingan.
Baca juga: Stefano Pioli Tahu Cara Mengalahkan Inter Milan di Supercoppa, Begini Kata Pelatih AC Milan Itu
Sedangkan di lini tengah, peran serta Lautaro Martinez dan Edin Dzeko juga dapat dimaksimalkan oleh Simone Inzaghi.
Keduanya harus turut ambil peran untuk membatasi waktu dan ruang gelandang Rossoneri Ismael Bennacer saat menguasai bola.
Melawan Partenopei, para penyerang Inter mendapatkan pendekatan yang tepat dengan bagaimana mereka menghadapi playmaker Stanislav Lobotka.
Strategi itu bisa kembali diterapkan untuk meredam serangan berbahaya AC Milan.