TRIBUNNEWS.COM - Misi Juventus untuk bisa memanaskan jalur perburuan scudetto Liga Italia musim ini terancam.
Hal itu disebabkan buntut dari dugaan kelakuan malpraktik keuangan yang dilakukan para petinggi Juventus pada masa lalu.
Akibatnya, Juventus terancam dikenakan hukuman berat berupa pengurangan sembilan poin di tabel klasemen Liga Italia.
Bahkan, kabar terbaru menyebutkan hukuman Juventus lebih berat karena poinnya saat ini harus dikurangi sebanyak 15 angka.
Baca juga: Determinasi Kencang Napoli di Liga Italia: Rusak Rekor Juventus, Taktik Spalletti Berjalan Mulus
Dilansir Football Italia, Juventus saat ini terus diselidiki oleh kantor kejaksaan umum setempat terkait dugaan malpraktik keuangan.
Dugaan tersebut didasari atas penyalahgunaan yang dilakukan petinggi Juventus saat menggelembungkan nilai transfer pada masa pandemi Covid-19.
Penuntut FIGC, Giuseppe Chine tak hanya menuntut Juventus agar perolehan poinnya dikurangi sembilan.
Ia juga mengajukan tuntutan agar Andrea Agnelli yang merupakan eks presiden Juventus diskorsing tidak boleh berurusan dengan agenda sepak bola.
Tak hanya Agnelli saja, Giuseppe Chine juga menuntut Fabio Paratici, Federico Cherubini dan Pavel Nedved dengan tuntutan yang sama namun beda durasi hukumannya.
Nama-nama eks petinggi Juventus diatas dianggap telah terbukti menggunakan keuntungan modal palsu dan pembayaran pemain secara tersembunyi untuk mengatrol kondisi finansial klub pada saat pandemi Covid-19.
Atas dugaan malpraktik keuangan tersebut, Juventus yang saat ini tengah berjuang meraih scudetto pun terancam nasibnya.
Jika menelisik papan klasemen Liga Italia saat ini, Juventus masih punya peluang untuk meraih scudetto pada akhir musim ini.
Dengan perolehan 37 poin, Juventus berhak menempati posisi ketiga dibawah Napoli dan AC Milan yang berada diatasnya.
Juventus kini terpaut sepuluh poin dari Napoli selaku pemuncak klasemen, dan satu poin saja dari AC Milan yang berstatus runner-up.