TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah nama muncul sebagai kandidat pengganti Frank Lampard setelah dipecat dari pelatih Everton.
Everton sedang mencari pelatih baru setelah mereka resmi memecat Lampard dari kursi pelatih menyusul hasil buruk musim ini.
Bersama Lampard musim ini, Everton menuai hasil buruk, mereka belum bisa keluar dari zona degradasi papan bawah klasemen.
Dari 20 pertandingan yang dilakoni, The Toffees hanya bisa mengumpulkan 15 poin saja, kini di posisi 19 klasemen.
Hasil itu membuat manajeman Everton geram dan akhirnya secara resmi memecat Frank Lampard pada Selasa (23/1/2023) kemarin.
Baca juga: Frank Lampard Telah Dipecat Everton, Marcelo Bielsa Masuk dalam Daftar Kandidat Pelatih Pengganti
Beberapa nama pun santer dikaitkan akan mengisi kursi pelatih Everton, diantaranya yakni Marcelo Bielsa, Sean Dyche hingga Wayne Rooney.
Pemilik Everton, Farhad Moshiri dikabarkan tertarik untuk mendatangkan Marcelo Bielsa ke Goodison Park.
Moshiri sebelumnya telah mengontrak sejumlah pelatih ternama, seperti rafa Benitez hingga Carlo Ancelotti, dan kini Bielsa menjadi nama besar terbaru yang tengah ia bidik.
Gaya sepak bola pelatih asal Argentina saat masih menukangi Leeds United menarik banyak pujian, terutama di musim pertama yang sukses mengantarkan The Whites finis di urutan 9 klasemen.
Pelatih 67 tahun yang lahir di Rosaria, kota yang sama dengan kelahiran Messi, musim lalu membantu Leeds untuk berjuang dari ancaman degradasi dan tetap bertahan di Liga Inggris.
Nama kandidat lainnya yang juga dikaitkan dengan Everton yakni mantan pelatih Burnley Sean Dyche.
Sean Dyche telah menganggur semenjak dipecat oleh Burnley pada April tahun lalu.
Mantan striker Everton Kevin Campbell menilai, Sean Dyche adalah sosok yang cocok dengan gaya bermain Everton dan suporternya.
"Saya tahu Sean Dyche telah terhubung dan dikaitkan dengan klub sejak lama. Saya pikir gaya dan gaya sepak bolanya akan cocok dengan Everton dan para penggemar."
"Para penggemar menginginkan tim yang berada di kaki depan dan agresif, dan memainkan jenis sepak bola di mana mereka mendapatkan bola kembali di setengah lawan dan pertempuran, memo dan membuat hidup menjadi sulit dan terorganisir dengan baik," kata Campbell, dikutip dari BBC.