TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, mengungkap empat ilmu yang dipelajarinya dari Pep Guardiola.
Bagi Mikel Arteta, pelatih Manchester City itu adalah seorang visioner seperti legenda sepak bola dunia, Johan Cruyff.
Pep Guardiola menciptakan cetak biru gaya sepak bola yang kemudian diikuti oleh murid-muridnya, yaitu Arteta, Xavi, dan Vincent Kompany.
Pendekatan taktik mereka adalah positional play yang berfokus membuat tim mendominasi penguasaan bola dengan memanfaatkan ruang baik ketika menyerang maupun bertahan.
Seperti yang diketahui, Mikel Arteta akan beradu taktik dengan Pep Guardiola kala Manchester City menjamu Arsenal dalam putaran keempat Piala FA.
Pertandingan Manchester City vs Arsenal tersebut akan dilangsungkan di Stadion Etihad, Sabtu (28/1/2023) pukul 03.00 WIB.
“Saya pikir pengaruh Pep terhadap sepak bola dalam 20 tahun terakhir sangat kuat," kata Arteta dikutip dari Mirror.
Baca juga: Guardiola Ungkap Tabiat Arteta di Manchester City: Ogah Ikut Selebrasi Ketika Lawan Arsenal
"Dia mengubah permainan seperti yang dilakukan Johan [Cruyff] di masa lalu, dia melakukannya seperti manajer lain yang akan tercatat dalam sejarah," tuturnya.
Sebagai mantan asisten pelatih Guardiola selama tiga tahun di Man City, Arteta tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya.
Ketika akhirnya Arteta dipanggil oleh Arsenal pada Desember 2019 silam, tekadnya telah bulat untuk menjalani karier dengan semangat untuk memiliki prestasi seperti inspiratornya itu.
“Yang mengilhami saya adalah cara berpikirnya, cara dia menyampaikan keyakinannya, cara dia memahami permainan, dan semangat yang dia miliki tentang permainan itu," ungkap Arteta soal ilmu dari Guardiola.
“Kemudian, ketika Anda memiliki hubungan pribadi dengan seseorang--dan Anda memiliki chemistry itu--maka itu akan membawanya ke level yang berbeda, dan itulah yang terjadi dalam kasus saya, terutama saat kami bekerja bersama [di Man City]."
“Jadi kami telah belajar banyak darinya, kami telah terinspirasi oleh banyak hal yang telah dia lakukan dan kemudian setiap orang harus membangun karier dan jalurnya sendiri."
“Dan karier itu bukan untuk enam bulan atau satu tahun atau dua tahun."