"Tidak hanya disaat-saat senang, dimasa-masa sulit seperti ini kita harus tetap menguatkan."
"Melihat dukungan yang luar biasa ini, tentu saja kami akan berusaha sekuat tenaga untuk terus berjuang mempertahankan eksistensi klub ini,” ungkap Tatang.
Selain melakukan dialog dengan manajemen, Armania juga memasang kembali logo Arema FC yang sempat dihancurkan oleh oknum dalam insiden Mingggu (29/1/2023).
Dirijen Aremania, Yuli Sumpil juga nampak dalam rombongan tersebut.
Baca juga: Klasemen Liga 1 akan Berubah jika Arema FC Bubar, Persib dan Persija Rugi Tiga Poin
Yuli Sumpil mengaku jika logo Arema FC tidak bersalah dan tak sepantasnya untuk dirusak.
"Kalau melihat di sosmed yang selama ini rubuan aremania mengorbankan jiwa dan raganya dengan logo yang menjadi kebanggaan kita, kenapa logo kita dihancurkan, apalagi yang merusak adalah teman yang mengaku Aremania, kalau mengaku Aremania jangan kayak gitu, logo ini tidak bersalah, jangan kayak gitu," ungkap Yuli Sumpil.
Aksi Aremania tersebut juga dibagikan akun resmi @AremafcOfficial.
Tentu hal ini menuai pro kontra, karena aksi Aremania bak terdapat dualisme.
Tak sedikit warganet yang menuliskan cuitan untuk menanyakan 'Aremania yang mana?' yang ingin Arema FC tetap eksis.
Hal inilah yang membuat Aremania menjadi trending Twitter hari ini.
Pergerakan yang dilakukan hari ini bahkan tak sedikitpun membahas tentang bagaimana nasib korban tragedi Kanjuruhan.
Setelah kritikan tersebut muncul, akun Arema FC baru memberikan tagar usuttuntas di cuitan kedua.
Sebelumnya, Tatang Dwi Arifianto membuat pernyataan mengejutkan untuk mempertimbangkan klub Arema FC dibubarkan jika menganggu kondusifitas.
Baca juga: Situasi tak Lagi Kondusif, Arema FC Pertimbangkan Bubar, Manajemen: Kami Sudah Berupaya
"Jika memang upaya dan itikad Arema FC ini dianggap belum memenuhi keinginan banyak pihak, atau justru membuat tidak kondusif, kami manajemen akan mempertimbangkan agar klub Arema FC dibubarkan," jelas Tatang Dwi Arfianto, dikutip dari Tribun Jatim.