Tumpulnya lini depan, ditambah keroposnya lini belakang menjadi penyebab Liverpool sekarang merosot ke peringkat sepuluh klasemen sementara liga dengan 29 poin dari 20 main.
The Kop kalah beruntun di dua laga terakhir, dan hanya mengemas satu kemenangan sepanjang tahun 2023 ini.
Mereka juga tanpa gol dalam tiga laga Liga Primer terakhir, termasuk imbang 0-0 kontra Chelsea di Anfield -- yang jadi kali pertama mereka gagal cetak gol di kandang dalam 33 laga liga Primer terakhir.
Dengan modal buruk seperti itulah liverpool menyambut Everton dalam derby Merseyside yang merupakan pekan ke-23 Liga Primer di Stadion Anfield, Selasa (14/2) dini hari nanti.
Performa Everton sementara itu jauh lebih buruk. The Toffees
hanya meraih dua kemenangan dalam 27 laga tandang terakhir mereka di Liga Premier.
Ini juga akan menjadi laga tandang pertama Sean Dyche yang baru saja menggantikan Frank Lampard.
Dalam debutnya, Dyche mempersembahkan kejutan besar ketika Everton secara sensasional menggebuk pemuncak klasemen sementara, Arsenal 1-0 lewat gol semata wayang James Tarkowski di menit ke-60.
Dan itu bukanlah gol kebetulan.
Performa The Toffees secara keseluruhan mengesankan, dan seperti menghapus masa kelam di mana mereka tanpa kemenangan dalam sepuluh laga terakhir dengan hanya bisa meraih dua poin.
Kemenangan itu meniupkan harapan untuk keluar dari zona degradasi.
Saat ini, Everton masih berkubang di peringkat 18 klasemen dengan 18 poin dari 21 laga, berselisih dua poin dari West Ham di posisi 16 (22 laga), dan satu poin dari Leeds United di peringkat 21.
Artinya, jika bisa mengalahkan Liverpool dini hari nanti, Everton bakal keluar dari zona maut.
Ini sebuah misi sangat menantang. Dalam 25 derby sebelumnya, The Reds hanya pernah sekali kalah di kandang.
Tapi Dyche pernah punya pengalaman manis di Anfield.