TRIBUNNEWS.COM - Partai tunda pekan ke-12 akan menyajikan duel panas dua tim teratas di klasemen Liga Inggris antara Arsenal vs Manchester City, Kamis (16/2/2023) pukul 02.30 WIB.
Manchester City tentu saja membidik kemenangan untuk menggeser posisi Arsenal dari puncak klasemen Liga Inggris.
Namun, hasil tiga poin tak hanya membawa Manchester City ke puncak saja.
Mereka juga berpeluang untuk mencatatkan rekor baru di kandang Arsenal.
Dikutip dari SportsMole, The Citizens telah memenangkan masing-masing dari 10 pertemuan terakhir di Liga Inggris mereka melawan The Gunners.
Sementara Kevin De Bruyne cs telah memenangkan masing-masing dari enam pertandingan tandang terakhir mereka di Stadion Emirates di semua ajang kompetisi.
Jika pasukan Pep Guardiola sukses mengamankan poin maksimal melawan Arsenal pada dini hari nanti, mereka akan menjadi tim pertama dalam sejarah sepak bola Inggris yang mencatatkan tujuh kemenangan tandang berturut-turut melawan The Gunners.
Selain itu, Manchester City juga merupakan satu-satunya tim yang belum dikalahkan oleh Mikel Arteta di Liga Inggris.
Pada pertandingan tandang terakhir musim lalu, Arsenal kalah 1-2 dari The Citizens di Stadion Emirates.
Kala itu, City melakukan comeback usai lebih dulu tertinggal 1-0.
Baca juga: Gaya Striker Manchester City Tak Seperti Ivan Toney, Mikel Arteta Beri Wejangan untuk William Saliba
Ambisi Manchester City untuk Mempertahankan Gelar
Jelang laga bergulir, Pep Guardiola menegaskan bahwa timnya akan berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan gelar Liga Inggris.
Motivasi terbesar mereka adalah rasa takut kehilangan trofi itu.
“Kami akan mempertahankan gelar ini hingga hari terakhir,” katanya dikutip dari situs resmi Man City.
“Motivasi terbesar adalah saya tidak ingin kehilangan gelar Liga Inggris, hanya karena kami tidak bermain sebaik biasanya."
“Jika mereka (Arsenal) mengalahkan kami karena mereka lebih baik, saya akan menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat kepada mereka seperti yang selalu saya lakukan dalam karier kami."
"Bukan karena kami tak ada dalam jalur juara. Kami hanya ingin mereka bertarung untuk merebut trofi dari tangan kami, tetapi faktanya itu masih ada di tangan kami," jelasnya.
Guardiola melanjutkan bahwa inilah yang ia suka, berjuang dengan maksimal untuk mempertahankan trofi.
Namun, jika pada akhirnya mereka gagal, itu karena ada tim lain yang tampil lebih baik.
Dan untuk menjalaninya, mereka harus menerima itu dan berkembang lebih baik lagi.
“Inilah yang ingin saya lakukan, berjuang maksimal untuk mencoba mempertahankan gelar," sambungnya.
“Jika itu tidak terjadi maka itu karena yang lain lebih baik. Kami harus menerima dan berkembang, bukan karena kami menyerah dan tidak melakukan yang terbaik," tutur mantan pelatih Barcelona itu.
(Tribunnews.com/Deni)