News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Sergio Ramos Ngamuk, Dorong Fotografer yang Menyenggolnya, Netizen Ramai-ramai Mengecam Sikap Ramos

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MARAH- Sergio Ramos (paling kanan) marah usai laga PSG kalah dari Bayern Muenchen. Sergio Ramos sempat kesal dan mendorong dua orang fotografer. Insiden itu terekam kamera dan viral setelah laga PSG melawan Bayern Muenchen.

TRIBUNNEWS.COM- Sergio Ramos mengalami insiden yang membuatnya jengkel setelah tersenggol dua orang fotografer.

Sergio Ramos terlihat meluapkan kekesalannya kepada dua orang fotografer yang tanpa sengaja menyenggolnya.

Momen Sergio Ramos terlihat kesal dan mendorong dua orang fotografer itu terekam kamera dan viral setelah laga PSG melawan Bayern Muenchen.

PSG kalah dari Bayern Muenchen yang mengakhiri rekor tidak terkalahkan selama lebi dari satu tahun dalam pertandingan di Parc des Princes.

Saat Sergio Ramos dan para pemain PSG lainnya sedang bertepuk tangan ke arah penonton di Tribun, seorang fotografer yang berjalan mundur dan sedang membidikkan lensanya tidak sengaja menabrak Ramos dengan punggungnya dari belakang.

Seketika, Ramos yang emosi setelah PSG kalah dari Bayern Muenchen langsung menepuk punggung fotografer tersebut dan fotografer itu meminta maaf sambil berjalan menjauh.

Tak lama kemudian, ada fotografer lain yang menabrak dengan punggungnya juga dari belakang .

Sergio Ramos yang sedang kesal, meledak kekesalannya dengan mendorong dengan keras fotografer yang kedua.

Tentu saja, fotografer tersebut kaget dengan reaksi Sergio Ramos yang mendorongnya sekuat tenaga hingga membuat fotografer itu terpental.

Beberapa saat kemudian, insiden itu dipisahkan oleh petugas keamanan.

Atas sikap dari bek PSG itu, netizen pun ramai-ramai mengecam sikap Sergio Ramos yang gampang meluapkan emosi.

Sergio Ramos terekam dengan kasar mendorong fotografer setelah kekalahan Liga Champions Paris Saint-Germain dari Bayern Munich di Parc des Princes.

Sergio Ramos melampiaskan amarahnya pada seorang fotografer setelah kekalahan Liga Champions Paris Saint-Germain dari Bayern Munich.

Bek tengah veteran Spanyol itu secara agresif mendorong juru kamera di Parc des Princes karena terlalu dekat dengannya setelah peluit penuh waktu berbunyi.

Bek PSG Ramos dibuat marah dengan seorang fotografer setelah kekalahan dari Bayern

Dia berbalik dan dengan kasar mendorong pria itu ke belakang

Harapan Les Parisiens untuk melaju ke perempat final mendapat pukulan saat mereka kalah 1-0 di kandang melawan raksasa Jerman.

Sama seperti yang dilakukannya di final 2020, mantan pemain sayap PSG Kingsley Coman mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut.

Setelah pertandingan berakhir, Ramos pergi untuk memberi tepuk tangan kepada para penggemar PSG, di mana seorang fotografer melewatinya untuk mengambil foto Neymar.

Hal ini mengakibatkan pemain berusia 36 tahun itu dengan ringan menusukkan sikunya ke punggung individu tersebut.

Segera setelah itu, seorang fotografer lain menyentuh Ramos saat dia mencoba untuk menghindari mantan pemain Real Madrid itu.

Sergio Ramos kali ini tidak menunjukkan belas kasihan. Tanpa ragu, Ramos berbalik dan mendorong pria itu dengan kekuatan besar.

Tindakan Ramos telah membuat marah sejumlah pendukung sepak bola di media sosial mengecamnya.

"Dia seharusnya tidak melakukan itu, sangat tidak sopan," tulis salah seorang netizen.

"Ramos harus dilarang untuk pertandingan berikutnya." tulis yang lain.

Yang ketiga menambahkan: "Itu bukan cara Anda memperlakukan orang."

Penggemar yang lainnya memposting video itu dengan menuliskan, "Itu memalukan."

Sementara pengguna ini hanya menyatakan: "Perilaku memalukan."

Ramos mendesak rekan setimnya di PSG untuk menunjukkan lebih banyak karakter pada leg kedua mereka di Allianz Arena.

Dia mengatakan kepada RMC Sport: “Saya sangat kecewa dengan para pendukung, tetapi mereka ada di sini".

“Kami harus menunjukkan lebih banyak karakter di leg kedua, dan lebih banyak vertikalitas.

“Kami ingin menang dan menjadi yang terbaik yang kami bisa, tetapi ini adalah sifat sepakbola".

“Terkadang kami bermain bagus, terkadang kami bermain buruk. Yang penting adalah hasil akhir".

“Semakin banyak kami bermain, semakin banyak pengalaman yang akan kami dapatkan. Itu akan menjadi lebih baik dan lebih baik.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini