News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Dianggap Terlalu Lembek, Legenda Chelsea Minta Graham Potter Tiru Arogansi Jose Mourinho

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih kepala Chelsea, Graham Potter (kanan) bereaksi selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Chelsea dan Manchester City di Stamford Bridge di London pada 5 Januari 2023. Legenda Chelsea, Glen Johnson, meminta Graham Potter untuk bersikap lebih arogan seperti Jose Mourinho. Baginya, ini karena Potter terlalu lembek.

TRIBUNNEWS.COM - Legenda Chelsea, Glen Johnson, meminta Graham Potter untuk bersikap lebih arogan seperti Jose Mourinho.

Seperti yang diketahui, saat ini Chelsea tengah mengalami performa yang buruk.

Chelsea hanya bisa memenangkan dua dari 14 pertandingan terakhir mereka di semua ajang kompetisi.

Alhasil mereka terbenam di posisi ke-10 klasemen Liga Inggris, tersingkir dari Piala FA dan Carabao Cup, serta kalah pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions dari Borussia Dortmund.

Akibat hasil buruk tersebut, Graham Potter kena banjir kritikan karena dianggap tidak menunjukkan rasa marah dan emosi yang cukup ketika Chelsea gagal meraih hasil maksimal.

Chelsea resmi menunjuk Graham Potter sebagai pelatih baru menggantikan Thomas Tuchel. (twitter/ChelseaFC)

Oleh sebab itu, Glen Johnson menyarankan Potter untuk mengubah pendekatannya sedikit saja.

Ia berpikir bahwa Potter harus memiliki sikap seperti Jose Mourinho untuk meningkatkan moral para pemain The Blues.

"Jelas dia orang yang sangat tenang dan penuh perhitungan, jadi mungkin itu [arogansi] tidak ada dalam DNA-nya," kata Johnson dikutip dari Metro.

Baca juga: Eks Legenda Chelsea Berikan Pujian Kepada Dortmund: Musuh Harus Berjuang Keras

“Saya kira sedikit arogansi benar dalam artian, jika dia berjalan dengan percaya diri, itu akan menular ke pemain."

"Sejujurnya, saya tidak tahu apakah dia memiliki karakteristik seperti itu."

"Ada banyak manajer yang masih hebat, tetapi mereka menyampaikan pesan dengan cara yang berbeda."

"Graham Potter adalah tipe pria yang terlihat lebih lembut, jelas seorang pria terhormat, tapi kadang-kadang dia mungkin harus menunjukkan emosinya," jelas pemilik dua gelar Liga Inggris itu.

Pria berusia 38 tahun itu menegaskan bahwa arogansi Jose Mourinho saat itu turut membantu The Blues memenangi dua gelar Liga Inggris secara beruntun, yaitu pada musim 2004/05 dan 2005/06.

Apalagi saat itu mereka juga punya skuad kelas dunia.

"Itu semua sangat menarik karena kami cukup banyak merekrut pemain terbaik di dunia," sambungnya.

Pelatih kepala Chelsea asal Inggris Graham Potter (2R) berjabat tangan dengan ofisial di lapangan setelah pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Nottingham Forest dan Chelsea di The City Ground di Nottingham, Inggris tengah, pada 1 Januari 2023. Pertandingan berakhir 1- 1. Paul ELLIS / AFP (Paul ELLIS / AFP)

"Semua pemain ingin bermain dengan pemain terbaik, jadi kami semua tahu bahwa jika kami bermain hingga 8/10 tidak ada yang bisa mengalahkan kami."

"Itu adalah kepercayaan diri, di mana ketika tim tandang melihat susunan pemain kami, mereka akan berpikir 'Bagaimana cara kita mengalahkannya?'"

"Jadi itu memberi Anda kepercayaan diri, tetapi kemudian Mourinho akan memberi Anda lebih banyak kepercayaan diri."

"Kami dulu tim yang bagus, bermain sedikit bertahan, tetapi kami merasa tak dapat dikalahkan," papar Johnson.

Pasukan Potter tentu saja harus berbenah jika tak ingin makin jauh tertinggal dari tim yang duduk di empat besar.

Sebab kini mereka tertinggal 10 poin dari Newcastle United yang berada di posisi keempat.

Dan laga terdekat yang harus mereka lewati adalah menjamu Southampton di Stamford Bridge, Sabtu (18/2/2023) pukul 22.00 WIB.

(Tribunnews.com/Deni)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini