TRIBUNNEWS.COM - Pada situasi penampilan yang tengah memburuk, Paris Saint-Germain (PSG) justru disuguhi drama baru yang melibatkan sang pelatih, Christophe Galtier, dengan direktur olahraga mereka.
Sang direktur olahraga Paris Saint-Germain, Luis Campos, diketahui masuk ke ruang ganti tim ketika PSG tertinggal 3-1 dari AS Monaco pada pertandingan Liga Prancis pekan lalu.
Dilansir L'Equipe, Luis Campos mencak-mencak dan tak suka dengan performa yang ditunjukkan oleh Paris Saint-Germain.
Tindakan Luis Campos itu dikabarkan membuat Christophe Galtier tak senang.
Bukan hanya Christophe Galtier, Marquinhos dan Neymar juga tak nyaman dengan perlakukan direktur olahraga mereka itu.
Sebelum peristiwa ini terjadi, hubungan Galtier dan Campos juga diisukan kurang harmonis.
Pelatih asal Prancis itu tak senang dengan bisnis yang dilakukan klub di bursa transfer Januari ini.
Padahal PSG tengah berjuang untuk memenangkan Liga Prancis dan Liga Champions.
Christophe Galtier Tengah dalam Tekanan
Beberapa pekan terakhir ini, Christophe Galtier tengah dalam situasi kurang menyenangkan.
PSG gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir.
Kalah dari Olympique Marseille di Coupe de France, AS Monaco di Liga Prancis, dan Bayern Munchen di Liga Champions.
Selain itu, ada masalah lain yang tengah menghinggapi Les Parisiens.
Dikutip dari GOAL France, hubungan Marquinhos dan Presnel Kimpembe sedang tak baik-baik saja.
Tindakan yang dilakukan oleh Prensel Kimpembe usai laga melawan AS Monaco membuat Marquinhos tak senang.
Meskipun Marquinhos memberi tahu rekan satu timnya untuk tidak mendekati para suporter, Kimpembe tetap mendatangi mereka dengan megafon dan memberikan permintaan maaf atas penampilan buruk mereka sambil juga meminta dukungan.
Tindakannya itu kemudian mendapat tepuk tangan dari para penggemar.
Di sisi lain, tindakan Kimpembe itu dianggap Marquinhos sebagai serangan langsung terhadap dirinya yang merupakan kapten PSG.
Prensel Kimpembe Frustrasi dengan Strategi Transfer PSG
Sementara itu, Kimpembe frustasi dengan tak senang dengan strategi transfer Les Parisiens.
Mereka menjual pemain muda berbakat mereka dan justru jor-joran membeli pemain bintang.
Padahal beberapa pembelian itu justru tak berhasil, para pemain mahal tak selalu memberikan kontribusi yang signifikan bagi permainan tim.
Alhasil, dirinya, Warren Zaire-Emery, El Chadaille Bitshiabu, dan Ismael Gharbi makin terisolasi dari pemain lain di ruang ganti.
(Tribunnews.com/Deni)