Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Eko Setyawan mengatakan bahwa PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir benar-benar memikirkan perkembangan sepakbola Indonesia baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Salah satunya caranya yakni membentuk Badan Tim Nasional (BTN). Tujuan dari BTN itu sendiri yakni bagaimana Timnas Indonesia bisa tampil pada Piala Dunia senior di tahun 2042.
“Nah kenapa kami ini harus bentuk lagi atau aktifkan lagi BTN tujuannya jelas untuk Piala Dunia, pak Erick bilang harga mati paling tidak 2042 kita harus main di Piala Dunia senior, itu kan butuh persiapan liga diperbaiki, semua diperbaiki baru kita kesana tapi kalau tidak diperbaiki ya bagaimana mau kesana. Itu yang ada di blue print, yang harus diikuti,” beber Eko kepada awak media di SUGBK, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Bahkan guna menghasilkan Tim Nasional yang lebih berkualitas dan padu, Eko menyebut bahwa Presiden Joko Widodo sempat memberikan masukan agar Timnas Indonesia bisa ikut kompetisi.
Masukan itu nantinya bakal kembali digodok PSSI, mengingat Singapura dan Malaysia
Hal itu Presiden utarakan saat menerima pengurus PSSI 2023-2027 di Istana Kepresidenan pada Senin (20/2/2023).
“Jadi kalau kita bicara BTN, supaya lebih terfokus. Bahkan pak Jokowi minta kalau bisa jangan lah 2 minggu Timnas kumpul terus main kalau bisa Timnas itu bisa tidak sih ikut liga, ya bisa saja, timnas satu tim ini diikutkan di liga 1, singapura sudah melakukan, malaysia sudah lakukan sehingga chemistry sudah dapat saat bermain di timnas. Pak Jokowi sampai tanya seperti itu,” ungkap Eko.
Apabila rencana itu benar dijalankan, Eko menjelaskan PSSI bakal membayar gaji pemain secara profesional seperti halnya kontrak di klub-klub.
Dan apabila Timnas Indonesia yang keluar sebagai juara, juara itu akan diberikan kepada klub yang berada di bawahnya.
“Selama ikut di liga federasi harus bayar pemain, gaji pelatih, gaji Timnas, dibayar seperti pemain-pemain profesional lainnya. Bagaimana kalau juara? Juara dikasihkan ke tim Liganya, dia tidak boleh juara. Tujuannya hanya untuk menumbuhkan chemistry saja, itu permintaan Pak Jokowi, sarannya, Jadi Pak Ketum PSSI tampung dulu,” pungkasnya.