Peran Di Maria sangat menonjol saat laga pertama.
Meski tak mencetak gol, namun secara keseluruhan dia yang menghidupkan serangan tim Nyonya Tua.
Situs Whoscored pun mendapuknya sebagai man of the match dengan nilai tertinggi 80.
Empat hari sebelumnya, El Fideo mengemas assist dalam kemenangan Juventus 1-0 atas Fiorentina.
Dan di laga terakhir (19/2) lalu, Di Maria mencetak gol penentu kemenangan Juventus 0-2 atas Spezia.
Dengan performa yang mencorong seperti demikian, diharapkan Di Maria bisa kembali jadi pembeda dalam laga hidup mati Bianconeri dini hari nanti.
Dan El Fideo pun berjanji.
"Saya selalu sepenuh hati membantu tim, baik jadi starter atau saat jadi pemain pengganti. Setelah assists melawan Fiorentina, dan man of the match lawan Nantes, saya menginginkan gol.
Dan itu datang (lawan Spezia). Saya ingin lanjut, dengan penampilan terbaik lainnya (lawan Nantes)," ujarnya berjanji dikutip dari liberoquotidiano.it.
Di Maria musim ini sudah terlibat dalam sepuluh gol Juventus di berbagai kompetisi, dengan perincian empat gol, dan enam assists.
Rata-rata, dia terlibat dalam satu gol setiap 97 menit.
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri mengapresiasi di Maria sebagai pembeda, seperti di laga kontra Spezia.
"Kami terkejut karena Spezia bermain dengan empat bek. Itu di luar perkiraan, dan para pemain kami jadi kebingungan. Di situlah Maria membuat perbedaan," ujarnya dikutip dari Football-Italia.
"Pernahkah kalian melihat seorang juara gelisah atau histeris ketika menguasai bola di kakinya? Saya belum pernah, dan saya melatih cukup banyak di antara mereka. Ketenangan itu datang dari pengalaman dan kualitas. Itu yang ditunjukkan oleh Di Maria," ujar Allegri.