TRIBUNNEWS.COM - Skuad Manchester United kini diisi cukup banyak pemain berdarah latin.
Satu di antaranya adalah Fred yang terbiasa menyisir lini tengah Manchester United.
Nama dan pamor Fred belakangan melambung di kalangan penggemar Manchester United.
Pemain asal Brasil itu membuktikan bisa mengesampingkan kritik serta cercaan yang mengarah padanya selama berkarier di Old Trafford.
Sebagai pengingat saja, Fred datang pada medio 2018.
Baca juga: Mustahil Ketemu Manchester United di 16 Besar Liga Eropa, Calon Lawan Arsenal Justru Lebih Berat
Ia datang dengan banderol yang tak murah, di mana mahar 59 juta Euro digelontorkan MU untuk menebusnya.
Pelatih Setan Merah saat itu, Jose Mourinho memiliki rencana tersendiri soal Fred.
Ia lebih mengarahkan Fred menjadi pivot lini tengah.
Peran ini sejatinya cukup baru bagi Fred lantaran ia terbiasa bergerak bebas dan lebih ke depan.
Eksperimen Mou itu bisa dibilang tak mencapai hasil yang diinginkan.
Fred kerap menjadi bulan-bulanan pundit yang tak puas melihat penampilannya.
Titik Balik
Meski demikian, nama Fred selalu masuk dalam skuad Timnas Brasil.
Pun penampilannya bersama Selecao sangat berbeda dengan di level klub.
Ia bisa lebih bebas menjelajah lini tengah sembari mencari rekannya yang bergerak di depannya.
Untungnya titik balik performa Fred di Brasil berlanjut di level klub.
Di bawah pengawasan Erik Ten Hag, Fred sukses mencuri hati penggemar Manchester United.
Ia bak membuktikan dirinya memang pantas didatangkan dengan mahar super mahal kala itu.
Peran Erik Ten Hag jelas besar dalam mengubah posisi dan peran Fred.
Eks penggawa Shakhtar Donetsk itu tak lagi menjadi pivot murni di lini tengah.
Ia juga diberi kebebasan untuk bergerak ke depan membantu penyerangan.
Bahkan di beberapa kesempatan, Fred mendapat amanah menyisir sisi kiri penyerangan.
Erik Ten Hag langsung memanen apa yang ia tuai.
Fred tampil moncer bersama Manchester United sejauh ini.
Memang masalah konsistensi masih menjadi penghambat terbesar pemain 29 tahun itu.
Akan tetapi kerja kerasnya di atas lapangan bisa menutupi kekurangannya itu.
Ia tak menolak tugas yang diberikan kepadanya.
Fred memang tak selalu menjadi inspirator dalam menyerang.
Baca juga: Daftar Tim Lolos ke 16 Besar Liga Eropa: Juventus Susul Arsenal, Manchester United Tendang Barcelona
Namun perannya menjadi penting ketika Setan Merah mulai bertahan.
Pressing yang ia lakukan kerap menjadi batu sandungan lawan.
Peran yang sejatinya diinginkan Mourinho untuk dilakukan Fred saat pertama kali menginjakkan kaki di Old Trafford.
Erik Ten Hag melihat peran Fred tak bisa menjadi seorang pivot murni.
Ia lebih mengarahkan sang pemain menjadi central midfield nomor 8 yang bergerak bebas.
Sekali lagi, meski berperan sebagai nomor 8, kemampuannya sangat dibutuhkan saat MU mulai bertahan.
Namun kemampuan dan insting menyerang yang dimiliki Fred juga menjadi hal berharga.
Pergerakan dengan waktu yang tepat menjadi faktor kejutan yang tak dimiliki gelandang tengah Manchester United lain.
Fred bisa langsung bergerak merangsek ke dalam kotak penalti.
Atau ia bisa menunggu bola di sekitar area 16 besar untuk melakukan tendangan keras.
Kejelian Erik Ten Hag menyempurnakan peran Fred bisa menjadi titik penting perjalanan Manchester United musim ini.
(Tribunnews.com/Guruh)