Pada menit 22, Persita sempat menceploskan bola ke gawang Adi Satryo melalui Rifky Dwi.
Namun sayang, dia berada dalam posisi offside sehingga golnya dibatalkan wasit.
Dua puluh lima menit babak pertama berlangsung, laga berlangsung monoton.
Tak banyak serangan berbahaya ke gawang. Bola kerap mati karena kesalahan pemain saat memberikan umpan, operan dan blok pemain lawan.
Pada menit 28 dari skema tendangan penjuru, Wawan Febrianto mengirim umpan terukur ke kotak penalti.
Bola tidak sengaja mengenai badan Hari Nur namun mengarah ke gawang. Tapi sayang, peluang tersebut bisa digagalkan Mario Jardel.
Tujuh menit berselang, giliran Persita yang menghadirkan peluang.
Ezequiel Vidal melepaskan tembakan spekulasi dari luar kotak penalti, namun masih terlalu lemah sehingga dengan mudah ditangkap Adi Satryo.
Hingga jeda turun minum, tak ada gol yang tercipta, laga berkesudahan dengan skor 0-0.
Pada babak kedua, Persita menciptakan gol menarik dari hasil kerjasama dan final touch yang sempurna oleh Vidal.
Empat pemain terlibat dalam gol Persita, yakni M Toha, Wildan, Fergonzi dan Vidal.
Skema serangan satu dua dari kaki ke kaki pemain Persita di sisi sayap kiri, Fergonzi akhirnya melepaskan umpan silang mendatar ke kotak penalti PSIS yang kemudian disontek Ezequiel Vidal.
Skor 0-1 untuk tim tamu.
Pada menit 63, PSIS hampir mencetak gol untuk menyeimbangkan kedudukan.