TRIBUNNEWS.COM- Piers Morgan menjadi sasaran hujatan netizen penggemar Manchester United setelah ocehannya di Twitter.
Pers Morgan menyebut aksi pelatih Erik Ten Hag yang menari dengan dua pemainnya sebagai sesuatu yang memalukan.
Postingan Piers Morgan di Twitter itu banyak mendapatkan respons dari penggemar Manchester United.
"Tidak percaya saya sedang menonton Manajer Manchester United dan menari dengan gembira setelah memenangkan Piala Carabao … sangat memalukan," tulis Piers Morgan di Twitter.
Postingan bernada mencibir dari Piers Morgan itu memicu kecurigaan netizen penggemar MU.
Skuad Manchester United yang senang setelah meraih trofi pertama dalam enam tahun, kok Piers Morgan jadi menderita? Ada apa.
Berbeda dengan Piers Morgan, para fan Manchester United menganggap tarian Erik ten Hag itu bukan hal yang memalukan, tapi sesuatu yang menyenangkan untuk dilihat.
Fan Ma United menulis untuk menyatakan rasa sukanya pada gerakan joget Erik Ten Hag itu.
“Erik ten Hag berjoget dengan Antony & Martinez. Ikonik!”
Yang lain menulis: "Ten Hag, Martínez dan Antony berjoget, sesuatu yang kami sukai."
“Ten Hag dengan gerakan menari. Aku hanya mencintai pria ini,” kata yang lainnya lagi.
"Apanya yang memalukan di sini? Piers," tulis yang lainnya.
Mereka heran dengan Piers Morgan yang menilai aksi selebrasi kegembiraan pelatih bersama pemain itu memalukan.
Erik Ten Hag Ingin Menari Lagi
Manajer Manchester United, Erik Ten Hag ingin terus menari merayakan gelar juara Piala Carabao yang diraihnya di Stadion Wembley, Minggu (26/2/2023).
Erik Ten Hag menari bersama Antony yang bawa bendera Brasil dan Lisandro Martinez dengan membawa bendera Argentina.
Erik Ten Hag dan dua pemainnya itu menari-nari di pinggri lapangan, sebelum akhirnya ketiganya berpelukan.
Manchester United menjuara Piala Carabao Cup setelah di final mengalahkan Newcastle 2-0.
Ten Hag ingin terus menari setelah trofi pertama sebagai manajer Man Utd.
Erik ten Hag tampak menari dengan gembira di lapangan Wembley setelah kemenangan final Piala Liga Manchester United atas Newcastle.
Ten Hag telah membuat dampak yang luar biasa sejak meninggalkan Ajax untuk memimpin United tahun lalu.
Kemenangan 2-0 hari Minggu melawan Newcastle adalah tanda terbaru klub kembali ke jalurnya setelah masa-masa suram Setan Merah.
Kemenangan di final itu berkat sundulan Casemiro dan gol bunuh diri dari Sven Botman memastikan trofi besar pertama United sejak 2017 ketika Man Utd memenangkan Liga Europa dan Piala Liga di bawah Jose Mourinho.
Kurang dari setahun yang lalu, Manchester United merosot ke urutan keenam di Liga Premier di bawah manajer sementara Ralf Rangnick.
Manchester United telah bangkit kembali oleh Ten Hag, pelatih yang penuh tuntutan dan disiplin.
Man United telah menyiapkan panggung untuk kemungkinan kembali ke kesuksesan berkelanjutan yang terakhir terlihat di era Alex Ferguson.
Ten Hag memerintah dengan tangan besi, seperti yang dia tunjukkan saat memaksa kepergian Cristiano Ronaldo tahun lalu.
Pria dari Belanda itu memiliki sisi empati yang jarang dia tunjukkan di depan umum.
Emosi itu terlihat saat ia bergabung dalam selebrasi di Wembley.
Dia bergandengan tangan dalam tarian gembira bersama Lisandro Martinez dan Antony, pemain United yang mengenalnya lebih baik dari kebanyakan orang setelah mereka pernah bersama-sama saat di Ajax.
"Kami memiliki sejarah, dua pemain dan saya di Amsterdam. Kami menari dan saya harap kami bisa melakukan lebih banyak lagi tarian di masa depan," kata Ten Hag dikutip dari AFP.
Ten Hag tidak berniat membiarkan para pemain Man United berpuas diri karena dia ingin menciptakan kembali kejayaan MU yang pernah berkibar di masa Sir Alex Ferguson.
"Kami harus berinvestasi dan menderita setiap hari agar kami bisa memenangkan trofi," kata Ten Hag.
"Ini tentang kemuliaan dan kehormatan. Jika Anda ingin memenangkan sesuatu, Anda harus melakukannya karena tidak ada yang akan memberi Anda trofi di sepak bola papan atas."