"Erick Tohir sudah inkonsisten terhadap keputusan yang telah di ambil," jelas Yan Mandenas dikutip dari BolaSport.
"Kami sangat kecewa karena sudah banyak berkorban dan menghabiskan biaya untuk mengikuti kompetisi Liga 2 musim ini," ujarnya.
Dituding ingkar janji, Erick Thohir tegas membantah pernyataan tersebut.
Ketum PSSI yang sekaligus menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut menjelaskan sikapnya terhadap kompetisi Liga 2 adalah solusi terbaik.
Erick Thohir bahkan menyebut langkah perubahan sepak bola Indonesia kali ini adalah bentuk dirinya menepati janjinya saat kampanye.
"Sarasehan ini justru kita harus melihat yang berbeda, bahwa ini tempatnya kita mencari solusi," terang Erick Thohir dikutip dari situs resmi PSSI.
"Ini bagian saya menepati janji saya. Saya ingin mendengar dan bersama-sama memperbaiki sepakbola Indonesia."
"Saya berterima kasih dengan klub Liga 1 dan 2 yang bisa melihat perubahan signifikan di bawah kepemimpinan kami, karena mereka melihat kita adalah sahabat dalam memperbaiki sepakbola," kata Erick Thohir.
Baca juga: Hendri Zainuddin: Klub-klub Sepakat Liga 2 Tidak Dilanjuti Dengan Berbagai Pertimbangan
Diketahui, keputusan Sarasehan PSSI, Liga 2 akan berpindah tangan kepada operator baru.
Sebelumnya PT Liga Indonesia Baru (LIB) merupakan pihak yang berwenang memegang jalannya kompetisi.
Namun ketika Liga 2 berpindah tangan, maka otomatis operator baru tidak memiliki wewenang untuk melanjutkan.
PSSI akan menjadwalkan Liga 2 musim depan akan berlangsung pada November 2023 hingga Juni 2024.
Sebelum jadwal resmi dimainkan, PSSI akan membentuk sebuah Turnamen Mini sebagai ajang Pra Musim klub Liga 2.
Nama Liga 2 musim depan juga akan berubah menjadi Liga Nusantara.
Sedangkan Liga 1 akan kembali menggunakan Liga Indonesia. (*)
Tribunnews.com/ Siti N/ TribunJatim.com/Willy Abraham/ BolaSport.com/ Mochamad Hary)