TRIBUNNEWS.COM - Klub kenamaan Liga Spanyol, Barcelona kembali tertimpa nasib apes.
Barcelona bahkan harus bersiap membela diri di meja hijau atau pengadilan.
Pasalnya, Barcelona disangka melakukan korupsi.
Sangkaian itu terjadi saat Barca di bawah kepemimpinan beberapa Presiden, seperti Joan Gaspart, Sandro Rosell, Joan Laporta hingga Josep Maria Bartomeu.
Baca juga: Barcelona Kembali Stabil, Joan Laporta Ingin Segera Beri Kado Istimewa ke Xavi Hernandez
Barcelona disangka membayar sebuah lembaga bernama Dasnil 95 senilai 6,7 juta Euro.
Pembayaran itu dilakukan Barca dari tahun 2001 hingga 2017.
Imbal balik dari pembayaran itu adalah Barcelona mendapatkan jasa konsultasi dari pemimpin Dasnil 95 yang tak lain adalah mantan petinggi Komite Wasit Liga Spanyol, Enriquez Negreira.
Menurut laporan laman El Pais, Jaksa Penuntut Umum akan melayangkan tuduhan korupsi berkelanjutan kepada tim asal Catalan tersebut.
Selain menghadapi kasus ini di meja hijau, Barcelona juga terancaman mendapat sanksi jika tuduhan itu terbukti.
FIFA dan UEFA kemungkinan besar akan menjatuhkan sanksi berat kepada rival abadi Real Madrid tersebut, sebagaimana dikutip dari laman Football Espana.
Kontroversi VAR
Selain menghadapi kasus di meja hijau, Barcelona juga harus mengurusi citranya di luar lapangan.
Seiring munculnya kasus korupsi dengan Dasnil 95, Barca disebut mendapatkan keuntungan tersendiri soal teknologi VAR.
Sang Presiden Dasnil 95 sendiri, Enriquez Negreira secara terang-terangan mengatakan hal tersebut kepada perwakilan klub.
Enriquez Negreira mengatakan Barca bisa mendapat keuntungan VAR jika terus membayar uang ke Dasnil 95.
"Saya bisa membatu Anda (Barcelona) terkait VAR," ungkap Enriquez kepada salah satu perwakilan El Barca.
"Jika Anda tertarik, kontak saya secepatnya," sambungnya.
Masalah seperti ini sejatinya menjadi hal terakhir yang dibutuhkan Barcelona musim ini.
Pasalnya tim arahan Xavi Hernandez sedang memimpin klasemen Liga Spanyol dengan cukup nyaman.
Barca kini unggul 9 angka dari Real Madrid yang menguntit di peringkat kedua.
Laporta Bungkam
Sementara itu Presiden Barcelona saat ini, Joan Laporta tak mau menanggapi kasus yang sedang menjerat timnya.
Ia tak mau menjawab pertanyaan yang mengaitkan klub dengan kasus tersebut.
Kasus ini bak menjadi pukulan yang kesekian bagi Barcelona.
Sebagaimana diketahui, Barca juga tersandung masalah keuangan yang tak ringan.
Masalah keuangan tersebut membuat Barca harus membuat banyak perubahan dan penyesuaian di klub.
Satu di antara akibatnya adalah keharusan tim asal Catalan ini melepas mega bintangnya, Lionel Messi.
Messi pada akhirnya mendarat di Liga Prancis bersama Paris Saint-Germain.
Masalah yang menjerat rival abadi Real Madrid tak berhenti sampai di situ.
Mereka masih merasakan dampak dari masalah finansial tersebut.
Di mana mereka tak bisa sembarangan membeli dan mendaftarkan pemain baru.
(Tribunnews.com/Guruh)