News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Spanyol

Nasib Apes Beruntun Barcelona: El Barca Diseret ke Pengadilan, Kontroversi VAR Muncul Lagi

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Barcelona Spanyol Ansu Fati (kanan) merayakan dengan rekan satu timnya setelah mencetak gol ketiga timnya saat melawan Cadiz CF di stadion Nuevo Mirandilla pada 10 September 2022. Barcelona diseret ke meja hijau lantaran disangka melakukan korupsi berkelanjutan terkait pembayaran ke lembaha Dasnil 95.

TRIBUNNEWS.COM - Klub kenamaan Liga Spanyol, Barcelona kembali tertimpa nasib apes.

Barcelona bahkan harus bersiap membela diri di meja hijau atau pengadilan.

Pasalnya, Barcelona disangka melakukan korupsi.

Sangkaian itu terjadi saat Barca di bawah kepemimpinan beberapa Presiden, seperti Joan Gaspart, Sandro Rosell, Joan Laporta hingga Josep Maria Bartomeu.

Para pemain Barcelona merayakan gol pembuka saat melawan Real Madrid di Copa Del Rey pada 2 Maret 2023. Barcelona diseret ke meja hijau lantaran disangka melakukan korupsi berkelanjutan terkait pembayaran ke lembaha Dasnil 95. (Pierre- Philippe Marcou / AFP)

Baca juga: Barcelona Kembali Stabil, Joan Laporta Ingin Segera Beri Kado Istimewa ke Xavi Hernandez

Barcelona disangka membayar sebuah lembaga bernama Dasnil 95 senilai 6,7 juta Euro.

Pembayaran itu dilakukan Barca dari tahun 2001 hingga 2017.

Imbal balik dari pembayaran itu adalah Barcelona mendapatkan jasa konsultasi dari pemimpin Dasnil 95 yang tak lain adalah mantan petinggi Komite Wasit Liga Spanyol, Enriquez Negreira.

Menurut laporan laman El Pais, Jaksa Penuntut Umum akan melayangkan tuduhan korupsi berkelanjutan kepada tim asal Catalan tersebut.

Selain menghadapi kasus ini di meja hijau, Barcelona juga terancaman mendapat sanksi jika tuduhan itu terbukti.

FIFA dan UEFA kemungkinan besar akan menjatuhkan sanksi berat kepada rival abadi Real Madrid tersebut, sebagaimana dikutip dari laman Football Espana.

Kontroversi VAR

Selain menghadapi kasus di meja hijau, Barcelona juga harus mengurusi citranya di luar lapangan.

Seiring munculnya kasus korupsi dengan Dasnil 95, Barca disebut mendapatkan keuntungan tersendiri soal teknologi VAR.

Sang Presiden Dasnil 95 sendiri, Enriquez Negreira secara terang-terangan mengatakan hal tersebut kepada perwakilan klub.

Enriquez Negreira mengatakan Barca bisa mendapat keuntungan VAR jika terus membayar uang ke Dasnil 95.

Bek Barcelona Alejandro Balde mengontrol bola selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 32 besar Liga Eropa UEFA antara FC Barcelona dan Manchester United di stadion Camp Nou di Barcelona, ??pada 16 Februari 2023. (Pau BARRENA / AFP)

"Saya bisa membatu Anda (Barcelona) terkait VAR," ungkap Enriquez kepada salah satu perwakilan El Barca.

"Jika Anda tertarik, kontak saya secepatnya," sambungnya.

Masalah seperti ini sejatinya menjadi hal terakhir yang dibutuhkan Barcelona musim ini.

Pasalnya tim arahan Xavi Hernandez sedang memimpin klasemen Liga Spanyol dengan cukup nyaman.

Barca kini unggul 9 angka dari Real Madrid yang menguntit di peringkat kedua.

Laporta Bungkam

Sementara itu Presiden Barcelona saat ini, Joan Laporta tak mau menanggapi kasus yang sedang menjerat timnya.

Ia tak mau menjawab pertanyaan yang mengaitkan klub dengan kasus tersebut.

Kasus ini bak menjadi pukulan yang kesekian bagi Barcelona.

Sebagaimana diketahui, Barca juga tersandung masalah keuangan yang tak ringan.

Masalah keuangan tersebut membuat Barca harus membuat banyak perubahan dan penyesuaian di klub.

Joan Laporta menginginkan Lionel Messi kembali perkuat Barcelona (twiiter Joan Laporta)

Satu di antara akibatnya adalah keharusan tim asal Catalan ini melepas mega bintangnya, Lionel Messi.

Messi pada akhirnya mendarat di Liga Prancis bersama Paris Saint-Germain.

Masalah yang menjerat rival abadi Real Madrid tak berhenti sampai di situ.

Mereka masih merasakan dampak dari masalah finansial tersebut.

Di mana mereka tak bisa sembarangan membeli dan mendaftarkan pemain baru.

(Tribunnews.com/Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini