TRIBUNNEWS.COM - Arsenal harus puas bermain imbang 2-2 dengan Sporting Lisbon pada leg pertama babak 16 besar Liga Eropa, Jumat (10/3/2023) dini hari WIB.
Mikel Arteta melakukan rotasi dengan memasukkan beberapa starter baru pada laga ini.
Mereka adalah Reiss Nelson, Jorginho, Fabio Vieira, dan Jakub Kiwior.
Namun, perubahan yang dilakukan Mikel Arteta itu tak sepenuhnya berhasil sebab Arsenal tak mampu meraih kemenangan atas Sporting Lisbon.
Baca juga: Rekap Hasil Liga Eropa Tadi Malam: Arsenal Imbang, Man United dan AS Roma Torehkan Hasil Manis
Meskipun sempat memimpin 1-0 lewat sundulan kepala William Saliba, Arsenal kemudian justru tertinggal 2-1.
Beruntung sepakan Granit Xhaka pada menit ke-62 dari luar kotak penalti berhasil membentur kaki Hidemasa Morita sehingga terjadilah gol bunuh diri.
Alhasil The Gunners membutuhkan kemenangan di Stadion Emirates untuk bisa lolos ke babak perempat final Liga Eropa.
Pertandingan leg pertama di markas Sporting Lisbon itu pun menyisakan dua masalah yang harus segera dibenahi oleh Mikel Arteta yang dikutip dari Express.co.uk.
1. Situasi Bola Mati
Arsenal harus kembali kebobolan melalui situasi bola mati.
Gol pertama Sporting Lisbon yang dicetak oleh Goncalo Inacio pada menit ke-34 berasal dari sepak pojok.
Pada pertandingan sebelumnya saat melawan Bournemouth, The Gunners juga kebobolan dari situasi tendangan pojok.
Ini berarti pasukan Mikel Arteta telah kebobolan lima kali dari set pieces dari 10 pertandingan terakhir di semua ajang kompetisi.
Kemampuan mereka dalam mengatasi bola mati telah menurun sejak jeda Piala Dunia 2022 rampung.
Berdasarkan data dari CBS Sports, jumlah xG angka harapan kebobolan Arsenal telah meningkat dari 0.18 ke 0.34 sejak Piala Dunia 2022.
Ini merupakan pekerjaan rumah (PR) yang harus segera dibenahi oleh Mikel Arteta.
Terutama Nicolas Jover yang bertugas sebagai pelatih set piece.
Kembali kebobolan dari situasi bola mati akan menjadi kerugian besar bagi William Saliba dkk.
2. Pemain Cadangan Butuh Waktu
Pertandingan melawan Leoes (julukan Sporting Lisbon) menjadi debut Matt Turner sebagai penjaga gawang sejak Januari lalu.
Pada paruh pertama musim ini, Matt Turner sebenarnya mampu menunjukkan performa solid di bawah mistar gawang Arsenal.
Namun, kurangnya menit bermain akibat baru pulih dari cedera membuatnya sedikit kehilangan ketajaman.
Gol pertama tim asuhan Ruben Amorim terjadi akibat kiper asal Amerika Serikat itu melakukan miskomunikasi dengan pemain lain.
Sementara itu, bek baru mereka, Jakub Kiwior melakukan debutnya untuk tim sejak didatangkan pada bursa transfer musim dingin ini.
Kegagalannya berkomunikasi dengan Turner pada situasi tendangan pojok itu akan menjadi pelajaran penting baginya.
Tentu saja, Arteta berharap kedua pemainnya itu segera berada dalam performa terbaik dengan seiring berjalannya waktu.
(Tribunnews.com/Deni)