Namun hasilnya, tidak ada yang berhasil dikonversikan menjadi gol.
Thomas Doll berspekulasi, faktor mental jadi masalah di balik performa tandang yang sulit musim ini.
Persija seperti jago kandang, mental para pemain lebih lepas dan kuat jika dibandingkan saat melakoni laga tandang.
"Saya tidak paham apakah ini karena mental pemain kami kurang baik atau tidak," bebernya.
"Karena setiap bermain laga tandang, kami tidak bisa memainkan sepak bola kami seperti biasanya," jelasnya.
Persija butuh momentum untuk kembali meraih kemenangan di laga tandang setelah kali terakhir dirasakan lawan PSS Sleman (8/1).
Lawan Persik Kediri nanti dirasa jadi waktu yang tepat, selain untuk menambah kepercayaan diri pemain untuk memutus tren negatif, juga untuk memanaskan persaingan juara Liga 1. Meskipun kans Persija terhitung kecil.
"Kami ingin meraih hasil positif di sini (Kediri)," ucap pemain Persija, Birrul Walidain.
"Saya besok di lapangan tetap fokus dalam 90 menit untuk menjaga pertahanan Persija agar lebih solid. Semuanya akan diwaspadai," tegasnya.
Thomas Doll berharap anak asuhnya bisa bermain lebih baik ketika menghadapi Persik yang kini lagi dalam tren positif.
Dua laga terakhir Persik selalu menang, termasuk saat mengalahkan Persib di laga kandang.
"Setiap tim memiliki kesempatan untuk menang dan itulah alasan kita mencintai sepak bola," beber Thomas Doll.
"Saya berharap tim bisa bermain lebih kompak, stabil, dan tidak banyak melakukan kesalahan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Sina)