"Dia seekor hewan buas," kata Alan Shearer usai pertandingan. "Dia mesin pencetak gol. Dia hidup, dan bernapas untuk mencetak gol. Jika dia tak mencetak gol, dia tak tidur di malam hari. Dia selalu ingin cetak gol, cetak gol lagi, dan lagi," ujar sang legenda.

Shearer juga menyoroti kemampuan Haaland untuk mengubah momentum tim. Di laga kemarin, Burnley memasang garis pertahanan rendah dengan menumpuk pemain di kotak penalti. Strategi itu setidaknya mampu menahan gempuran City dalam 30 menit pertama, sampai kemudian "si monster Haaland" mengubah segalanya.

"Haaland hampir tidak memiliki tendangan sampai gol pertama. Man City tidak bermain bagus di 30 menit pertama. Tapi kemudian dia jadi pembeda. Dia mungkin mendapatkan 50 gol, bahkan mungkin 60. Ini gila," ujar Shearer memprediksi.

Mantan pemain Newcastle ini mengatakan, produktivitas gol Haaland sebenarnya bukan hal mengherankan karena dia punya karakter juara, dan sangat profesional.

"Dia sangat percaya diri tanpa menjadi sombong, dia egoististis dengan cara yang benar,' kata Shearer. Menurutnya, Haaland bisa tahu kapan dia sedikit 'kesal' dengan rekan satu timnya jika dia merasa kurang terlayani.

Namun, Haaland sendiri menyatakan dirinya tidak fokus pada rekor Shearer. Berbicara setelah dianugerahi man of the match, Haaland berkata, "Tidak, saya belum [menetapkan target melewati rekor Shearer)," ujarnya.

"Saya seorang striker, saya suka mencetak gol, tetapi fokus saya bukan pada mencetak gol tetapi mendapatkan peluang. Jika saya mendapat peluang, ada peluang bagus saya akan mencetak gol," ujarnya.

Dengan tambahan tiga gol di laga kemarin, Haaland kini sudah mengumpulkan 42 gol di berbagai kompetisi dalam debutnya untuk City musim ini.

Jumlah 41 gol itu dikemas dari 37 laga meliputi 28 gol di Liga Primer, sepuluh gol di Liga Champions, dan tiga gol di kompetisi domestik. Dalam rentang waktu itu dirinya mengemas enam kali hattrick. Dan delapan gol dari dari dua laga terakhirnya.

Ada rekor --yang dulu disebut-sebut abadi karena sulit dipecahkan-- kini berpotensi dilewati oleh Halland.

Di tribun Stadion Etihad kemarin, terlihat ikut menonton Clive Allen, yang mencetak 49 gol di berbagai kompetisi dalam satu musim untuk Tottenham pada 1986-87.

Itulah rekor hebat pasca-perang 1945-an, yang bertahan sampai sekarang. Dan sepertinya dalam beberapa laga ke depan bakal dilewati oleh Haaland.

Ada juga rekor terhebat yang dicetak Dixie Dean, dengan 60 gol pada 1927-28 silam. Dean, tentu saja, telah meninggal.

Dan anak cucunya berharap, rekor dahsyat itu bakal tetap aman, tak terjangkau oleh si monster Haaland. Mereka harus banyak-banyak berdoa. (Tribunnews/den)