News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Saatnya Antonio Conte Dilepas, Pengamat: Conte Sengaja Bicara Pedas agar Tottenham Segera Memecatnya

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Tottenham Hotspur asal Italia, Antonio Conte. Ucapan sangat pedas Antonio Conte setelah Tottenham Hotspur ditahan imbang tim juru kunci, Southampton 3-3 di pekan ke-23 Liga Primer di Stadion St Mary, Hampshire, Minggu (18/3) menjadi topik panas di Liga Primer.

TRIBUNNEWS.COM- Ucapan sangat pedas Antonio Conte setelah Tottenham Hotspur ditahan imbang tim juru kunci, Southampton 3-3 di pekan ke-23 Liga Primer di Stadion St Mary, Hampshire, Minggu (18/3) menjadi topik panas di Liga Primer.

Sejumlah pakar Liga Primer bahkan menilai, Conte sengaja bicara pedas agar dipecat dari Tottenham sebelum akhir musim.

Amarah Conte meledak melihat performa timnya yang setelah unggul 1-3, kemudian melempem sehingga lawan bisa menyamakan kedudukan 3-3, dengan gol terakhir adalah penalti di menit ke-93 yang dieksekusi James Ward-Prowse.

Conte menyebut para pemainnya egoistis, dan menuding mereka kurang niat bermain. Dia juga mengkritik para petinggi Spurs yang disebutnya seperti tak berniat membawa timnya untuk juara.

Pelatih Italia ini menyaksikan Spurs tersingkir berturut-turut dari Piala FA dan Liga Champions awal bulan ini.

Hasil seri ini juga membuat posisi mereka di peringkat empat Liga Primer semakin rawan disalip para pesaing.

Conte diperkirakan akan pergi ketika kontraknya berakhir pada akhir musim. Namun, sejumlah pakar menyebut, ucapan pedasnya itu menjadi sebuah jalan untuk mempercepat kepergiannya.

"Mereka terbiasa bermain seperti ini. Mereka tak bermain untuk sesuatu yang penting. Tak ingin bermain di bawah tekanan, tak ingin stres. Seperti inilah cerita Tottenham.

Saya sudah katakan, ingin melihat api di mata, dan hati para pemain. Ingin melihat semangat menyala, saat latihan, saat bertanding. Tapi saya tak melihatnya," kata Conte sengit.

Bukan hanya pemain yang dimarahi. Tapi juga para petinggi klub.

"Memang seperti inilah sejarah Tottenam. Pemilik klub sudah 20 tahun di sini dan mereka tidak pernah menjuarai apapun. Sudah saatnya mengubah situasi ini jika Tottenham ingin berubah.

Jika mereka ingin terus seperti ini, maka mereka bisa mengganti manajer, ada banyak manajer di luar sana, tapi situasinya akan sama saja. Percayalah," kata Conte.

Menurut salah satu pakar Liga Primer, Jimmie Carragher, ucapan pedas itu bisa jadi merupakan cara pintas agar dirinya dipecat.

"Conte ingin dipecat dalam jeda internasional ini. Spurs seharusnya mengeluarkan dia dari kesengsaraannya dan melakukannya malam ini," tulis mantan bek Liverpool ini di akun twitternya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini