Tiga Sosok Calon Pengganti Ancelotti di Real Madrid, Don Carlo Sewot Gegara Offside Satu Milimeter
TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan Real Madrid dari Barcelona dalam laga El Clasico dilaporkan berdampak pada posisi Carlo Ancelotti sebagai juru taktik El Real.
Seperti diketahui, Real Madrid takluk dalam lakon El Clasico di markas Barcelona, Camp Nou, Minggu (19/3/2023).
Pada duel lanjutan pekan ke-26 Liga Spanyol, armada Carlo Ancelotti menyerah dengan skor 1-2.
Baca juga: Barcelona vs Real Madrid: 3 Duel Individu Jadi Sorotan El Clasico di Tengah Isu Sogok Menyogok Wasit
Merujuk pada hasil itu, Presiden Real Madrid, Florentino Perez saat ini disebut-sebut sedang menyusun daftar tiga orang yang potensial mengambil alih posisi pelatih Carlo Ancelotti musim depan.
Merujuk pada lansiran El Nacional, tiga pelatih yang dikaitkan dengan kursi panas Los Blancos adalah Xabi Alonso, Raul Gonzalez, dan mantan manajer Chelsea Thomas Tuchel.
Laporan tersebut muncul setelah kekalahan mengecewakan Madrid di tangan musuh bebuyutan Barcelona .
Los Blancos kalah 2-1 dari tim asuhan Xavi Hernandez di Camp Nou, berkat gol dari Sergio Roberto dan gol penentu kemenangan dari Franck Kessie.
Kekalahan itu membuat kans Real Madrid menjadi juara La Liga musim ini mengecil karena El Real saat ini tertinggal 12 poin dari Barcelona.
Kekalahan di Camp Nou juga merupakan yang ketiga kalinya bagi Real Madrid dari Barcelona asuhan Xavi musim ini, sebuah hal yang dianggap sebagai aib besar bagi kubu Los Blancos.
Thomas Tuchel Paling Berpeluang
Dari tiga nama yang beredar sebagai sosok pengganti Don Carlo, Thomas Tuchel dianggap sebagai yang paling berpeluang.
Meski begitu, Xabi Alonso dan Raul Gonzalez punya potensi untuk mengambil alih kursi nahkoda Real madrid.
Xabi Alonso dan Raul Gonzales diketahui saat ini masih dalam tahap awal karier kepelatihan untuk bisa dipercaya menggantikan posisi Ancelotti.
Xabi Alonso, yang menghabiskan lima tahun di Madrid sebagai pemain, saat ini menangani Bayer Leverkusen dan tampil mengesankan di musim pertamanya.
Timnya baru saja mengalahkan raksasa Bundesliga, Bayern Muenchen.
Raul Gonzales, di sisi lain, saat ini memimpin tim Castilla Real Madrid, yang telah dia tangani sejak 2020.
Dia juga berpeluang mengambil lompatan besar untuk mengelola tim utama seperti halnya Zinedine Zidane.
Nama lain dalam daftar yang kemungkinan akan menggantikan Carlo Ancelotti adalah ahli taktik Jerman, Thomas Tuchel.
Mantan pelatih kepala Chelsea itu saat ini menjadi salah satu manajer besar yang menganggur.
Thomas Tuchel dipecat dari perannya sebagai pelatih kepala Chelsea awal musim ini menyusul penampilan buruk The Blues.
Masih harus dilihat apakah Ancelotti dapat menyelamatkan musim Real Madrid dan menyelamatkan pekerjaannya dengan memenangkan Liga Champions.
Don Carlo Semprot Wasit
Soal kekalahan Real Madrid di El Clasico versus Barcelona, Carlo Ancelotti diketahui menyemprot wasit dan VAR akibat menganulir gol Marco Asensio.
Real Madrid takluk dalam lakon El Clasico di markas Barcelona, Spotify Camp Nou, Minggu (19/3/2023).
Pada duel lanjutan pekan ke-26 Liga Spanyol, armada Carlo Ancelotti menyerah dengan skor 1-2.
Padahal, Madrid sempat memimpin cepat lewat gol bunuh diri Ronald Araujo (9').
Barcelona bangkit menyamakan skor jadi 1-1 melalui lesakan Sergi Roberto (45').
Ketika pertandingan memasuki menit 84', awak Real Madrid bersorak merayakan gol.
Marco Asensio yang menyarangkan bola ke gawang Marc-Andre ter Stegen pun sudah melakukan selebrasi yang menarik perhatian.
Dia menunjuk logo Real Madrid di jersinya seolah menyimbolkan bahwa sang winger akan selalu memperkuat Los Blancos di tengah ketidakpastian soal masa depan.
Baca juga: Video Cara Kocak Guru Diamkan Murid yang Ribut di Kelas: Bawa-bawa Messi-Mbappe, La Pulga Istimewa
Namun, perayaan itu mubazir.
Melalui VAR, wasit menganulir gol Asensio karena tayangan ulang menunjukkan dirinya terjebak offside.
Setelah VAR memberikan garis, lengan Asensio dianggap melebihi tangan Jules Kounde sebagai orang terakhir di pertahanan Barca.
Saking rapatnya jarak tersebut, Marca menyebutnya offside satu milimeter.
Ancelotti jelas menggubris keputusan ini sebagai tindakan kontroversial menurutnya.
Sang pelatih Italia marah karena menilai gol tersebut seharusnya sah.
Apalagi, akhirnya Barcelona mampu melengkapi comeback dengan gol pembalik kedudukan dari Franck Kessie pada injury time (90+2').
"Permainan kami komplet dari menit pertama hingga terakhir. Kami tidak memenangkannya hanya karena offside yang masih kami ragukan," ujar Ancelotti.
"(Aturan) Offside di Piala Dunia jelas, tapi hari ini saya menyisakan pertanyaan. Apakah itu offside?"
"Kami pulang ke Madrid dengan keraguan. Kami tak pantas kalah," imbuhnya, dikutip dari Marca.
Akibat hasil dalam El Clasico kali ini, Real Madrid di atas kertas harus siap menggelar karpet merah buat Barcelona.
Skuad Barcelona asuhan, Xavi Hernandez makin kokoh di puncak klasemen dengan keunggulan 12 angka di atas sang rival.
Walau kompetisi masih menyediakan 36 angka maksimal untuk dipetik, margin selebar itu terlampau sulit dikejar.
Ancelotti toh tak menyerah.
"Kami sedih dan sakit, tetapi bangga atas permainan yang kami tunjukkan," ujarnya.
"Kalau kami merencanakan pertandingan seperti ini, kami pasti akan memenangi sesuatu di akhir musim."
"Kami akan bersaing di semua kompetisi dengan kepercayaan diri tinggi. Mari berjuang," tambah eks pelatih dan pemain AC Milan itu.
(oln/SK/BolaSport)