Menarik dalam perburuan gelar Liga 1 musim ini, Persija dan PSM Makassar merasakan permasalahan yang berbeda.
Bernardo Tavares, pelatih PSM Makassar belakangan kerap mempermasalahkan wasit yang dinilai mengeluarkan keputusan-keputusan kontroversial yang memberi kerugian untuk timnya.
Tak hanya sekali atau dua kali, hampir dalam beberapa pertandingan terakhir.
"Selalu banyak kesalahan atau keputusan memberatkan kepada PSM Makassar," ucap Tavares usai laga melawan Persita, dikutip dari Tribun Timur.
Terlepas dari itu, konsistensi anak asuh Bernardo Tavares patut diacungi jempol yang berhasil mempertahankan 14 laga tanpa kekalahan sejak mengawali start melawan PSS Sleman.
Pembelian dan kedatangan pemain musim ini begitu efektif. Kolaborasi dari pemain akademi dan pemain Liga 2 berjalan seirama dengan menit bermain yang cukup bahkan jadi pilar andalan.
Sementara Persija cukup konsisten dalam 10 laga di awal musim sebelum ditaklukkan Persib 1-0.
Tim asuhan Thomas Doll mengalami pasang surut sejak awal Januari 2023.
Permasalahan seakan tiada hentinya menghinggapi Persija. Mulai dari pemanggilan timnas, akumulasi kartu yang pada dasarnya dialami hampir setiap tim, lalu jajaran staf pelatih dan pemain asing yang merupakan pilar absen karena sakit.
Perkara ini tidak mudah bagi Persija, terutama pemanggilan Timnas Indonesia.
Pemain Persija 'laku keras' saat dipanggil Shin Tae-yong di berbagai level usia, U20 hingga senior.
Bahkan yang terbaru pada Maret ini, ada 12 pemain Persija yang dipanggil Shin Tae-yong untuk membela seragam Garuda di dada.
"Memang situasi ini tidak mudah bagi kami, apalagi sebelumnya banyak pemain yang absen membela Timnas U20 Indonesia. Kudela sempat absen, lalu Yusuf dan Hanno cedera. Banyak yang terjadi tapi tentu kami harus tetap bermain," ucap Thomas Doll usai lawan PSIS, dikutip dari unggahan YouTube Persija.
"Beberapa pemain juga sempat sakit, bahkan 2 assiten pelatih saya harus dirawat di rumah sakit karena gejala flu."