TRIBUNNEWS.COM - Thomas Doll menjalani bulan suci ramadhan pertamanya bersama Persija di Indonesia saat ini.
Bagi Thomas Doll, bukanlah kali pertama ia merasakan menukangi sebuah klub di mana para pemainnya menjalani ibadah puasa.
Sebelum di Persija, Thomas Doll pernah menjadi juru taktik di Arab Saudi menukangi klub Al Hilal.
Dia melatih Al Hilal dalam rentang setengah musim pada bulan Juli 2011 hingga Januari 2012.
Baca juga: Persija Jakarta Terapkan Program Berbeda Selama Ramadan, Latihan Seusai Berbuka
Saat itu dia merasakan bagaimana harus menyesuaikan pola latihan, pola makan, serta cobaan yang hampir sama dia rasakan di Indonesia saat ini, yakni cuaca.
Thomas Doll bahkan mengungkapkan bahwa ia pernah memimpin sesi latihan mulai pukul 10.00 malam waktu Arab.
"Ketika kami di sana kadang kami latihan sangat malam pernah kami latihan di jam 10 malam," ucap Thomas Doll, dikutip dari YouTube Persija.
"Sangat malam dan saya ingat saat itu sedang musim panas jadi di sana saat itu benar-benar sangat panas cuacanya,' sambungnya.
Oleh karena itu, Thomas Doll akan beradaptasi dan menyesuaikan porsi latihan dengan kondisi saat ini.
Penting baginya memperhatikan jadwal makan berat dan waktu latihan terlebih ketika berlatih di bawah terik panasnya mentari.
Kondisi tersebut bisa membuat pemain rawan cedera.
"Tentu akan ada perubahan jadwal dan metode latihan karena saat ini cuacanya sedang sangat panas," ucapnya.
"Di momen ini pemain tidak makan dan minum di siang hari jadi mungkin mereka akan sedikit makan setelah berbuka
lalu setelah itu kami akan mulai latihan jam 19.30 (malam) dan setelah latihan baru mereka akan makan lagi. Tentu makan malam yang cukup dan sesuai dengan selera setiap pemain," jelasnya.
"Kami memang harus lebih hati-hati karena saat ini cuacanya sangat panas, jika kami berlatih terlalu keras malah akan berbahaya bagi pemain," tambahnya.