Selain karena punya pengalaman sebagai kapten di PSG, Mbappe juga dinilai piawai berkomunikasi. Itulah di antaranya yang melatar-belakangi keputusan Deschamps menunjuknya.
"Saya pikir dia [Mbappe] memiliki satu kualitas, di samping semua kualitas lainnya, itu adalah dia sangat bagus dalam komunikasi," ujar sang pelatih. Penyerang Atletico Madrid, Antoine Griezmann ditunjuk sebagai wakil kapten.
Terlepas dari era baru ini, Les Bles secara keseluruhan tetap terlihat kuat. Dan Deschamps kemungkinan besar akan mempertahankan formasi 4-2-3-1 yang dipakai di Piala Dunia lalu.
Mbappe akan beroperasi di kiri bertandem dengan Antoine Griezmann, dan Kingsley Coman di sisi yang berlawanan. Sedang posisi ujung tombak diisi oleh striker berusia 36 tahun, Olivier Giroud.
Lini tengah bakal dipercayakan kepada Aurelien Tchouameni, dan Adrien Rabiot seperti saat Piala Dunia lalu.
Di lini belakang, Deschamps tampaknya akan menunjuk Dayot Upamecano, dan Ibrahima Konate sebagai bek sentral, dengan Theo Hernandez, dan Julian Kounde sebagai bek sayap, dan Mike Maignan di bawah mistar.
Prancis, yang merupakan peringkat ketiga FIFA di belakang Brasil dan Argentina, belum pernah memenangkan Euro sejak tahun 2000.
Mereka memiliki rekor yang kuat di babak kualifikasi dengan hanya sekali kalah dari 19 laga terakhir.
Kekalahan tandang 2-0 dari Turki pada Juni 2019 menjadi satu-satunya noda di buku catatan mereka selama putaran ini.
Namun, di ajang Nations League mereka jauh dari meyakinkan. Prancis kalah dari Denmark, dan Kroasia yang membuat mereka finis ketiga, meski untungnya masih bisa menghindari degradasi dari Liga A.
Kualifikasi Euro 2024 menjadi momentum bagi Deschamps --yang kontraknya diperpanjang sampai 2026 untuk bangkit kembali. Les Bleus berada di grup B bersama Belanda, Gibraltar, Yunani, dan Republik Irlandia.
Belanda, tentu saja, akan menjadi lawan terkuat. Seperti Prancis, langkah tim Oranye ini juga terhenti di tangan Argentina lewat adu penalti pada perempatfinal Piala Dunia 2022 lalu.
Era Louis van Gaal kini telah berakhir. Tim Oranye sekarang di bawah kendali Ronald Koeman kembali untuk kedua kalinya setelah dua tahun bertugas antara 2018 dan 2020.
Dalam periode tersebut, dia memenangkan 11 dari 20 laga.
Koeman telah berjanji untuk mengusung konsep sepakbola "atraktif, dan ofensif", menyusul kritik atas filosofi bertahan dari pendahulunya.
Dia berharap untuk membangkitkan kembali karir manajerialnya setelah 14 bulan bertugas di Barcelona yang berakhir pada Oktober 2021.