"FIFA mempunyai rule of the game sendiri, di mana mereka punya hukum-hukum yang kebal terhadap tekanan-tekanan politik dari berbagai unsur yang ada di dalamnya," ungkap Akmal.
Oleh karena itu, Akmal pun meminta pada para politisi Indonesia untuk bisa memahami aturan FIFA tersebut.
Baca juga: FIFA Siapkan Tiga Negara Pengganti Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Peru, Argentina, Qatar Calon Kuat
Bukannya memaksakan kehendak untuk menentukan apa yang diinginkan kepada FIFA karena FIFA tidak mungkin memenuhinya.
Akmal menegaskan, seluruh anggota FIFA semuanya berdaulat dan FIFA akan melindungi setiap anggotanya.
"Jadi inilah yang harusnya dipahami oleh para politisi Indonesia. Tapi faktanya kita ingin memaksakan kehendak untuk menentukan apa yang kita mau.
"Memaksakan ini semua kepada FIFA dan FIFA tidak mungkin akan memenuhinya. Karena FIFA anggotanya semua berdaulat dan FIFA akan melindungi anggotanya," pungkasnya.
Baca juga: Mahfud MD Buka Suara soal Polemik Penolakan Israel Main di Piala Dunia U20
Shin Tae-yong Berharap Asa Indonesia Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Tetap Ada
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong, mengaku gelisah pasca-mendengar polemik Piala Dunia U-20 Indonesia 2023.
Polemik penyelenggaraan pesta sepakbola kelompok usia itu bersumber pada penolakan Timnas Israel U-20 yang akan berlaga di tanah air.
Bahkan, FIFA melalui PSSI telah mengumumkan bahwa drawing atau undian grup yang direncakan berlangsung di Bali 31 Maret itu telah dibatalkan.
Shin Tae-yong pun mengaku telah mendengar kabar mengenai pembatalan drawing yang seharusnya berlangsung di Pulau Dewata tersebut.
Baca juga: Ketum MPN Pemuda Pancasila: Publik Harusnya Bangga Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Pelatih berusia 52 tahun itu juga saat ini mengaku gelisah usai mendengar polemik yang kini tengah berkembang.
"Saya sudah mendengar masalah drawing dibatalkan. Memang saya juga gelisah dan sangat disayangkan," ujar Tae-yong, saat ditemui sebelum memimpin latihan Timnas Indonesia di Lapangan luar Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Senin (27/3/2023).
Tae-yong pun kini hanya bisa berharap agar asa Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia itu tetap ada.