TRIBUNNEWS.COM - Dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 memperoleh sorotan dari media asal Vietnam.
Mereka menuliskan bahwa upaya timnas Indonesia untuk membangun skuad akan menjadi sia-sia.
Begitu pula tujuan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, jadi hilang.
Baca juga: Piala Dunia U20 Batal, Komisi X DPR Sarankan PSSI Lakukan Pendekatan ke FIFA untuk Cegah Sanksi
Mereka menuliskan bahwa dulu Shin Tae-yong pernah berujar jika visinya untuk melatih Indonesia demi turnamen Piala Dunia U-20 2023 ini.
"Hilangnya hak menjadi tuan rumah membuat upaya membangun tim muda Indonesia beberapa tahun terakhir bak sungai," tulis thethao247.vn.
"Pelatih [Timnas Indonesia], Shin Tae-yong, sebelumnya mengatakan bahwa tujuannya menangani sepak bola Indonesia adalah untuk turnamen muda ini."
"Tim Van Dao [Vietnam] tidak akan bisa mengikuti Piala Dunia U20 2023 karena bukan tim tuan rumah dan sudah tersingkir lebih awal di turnamen Asia U20," terangnya.
Mereka kemudian melanjutkan bahwa sepak bola Indonesia bisa terancam memperoleh sanksi disiplin dari FIFA.
Laman thethao247.vn mengutip informasi tersebut dari situs ASEAN Football.
"Indonesia kemungkinan akan tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan pertandingan pertama berlangsung pada Oktober 2023 mendatang," sambungnya.
"Ini juga berarti akan mempengaruhi posisi Indonesia dalam perebutan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 dan Olimpiade 2036."
"Selain itu, Indonesia akan mengalami kerugian ekonomi yang sangat besar hingga mencapai miliaran rupiah," jelasnya.
Pencabutan hak tuan rumah bisa jadi dianggap karena adanya penolakan yang dilakukan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, kepada Israel.
Seperti yang diketahui, sebelum dibatalkan, awalnya pengundian babak grup Piala Dunia U20 akan dilaksanakan di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya, Bali.