News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia U20

Kronologi Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Dihajar Covid, Dijegal Polemik Israel

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FIFA memutuskan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023

Kronologi Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023: Dihajar Covid, Dijegal Polemik Israel

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak lima negara termasuk Indonesia pada 2019 silam mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 edisi ke-23 yang bergulir pada 2021.

Dari kandidat tersebut, FIFA memilih Indonesia yang menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 24 Oktober 2019.

Akan tetapi, di tahun 2021 pandemi Covid-19 masih tinggi dan FIFA pun memundurkan penyelenggaraan ke tahun 2023 yang dijadwalkan pada tanggal 20 Mei – 11 Juni 2023.

Baca juga: Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Indonesia Rugi Berapa Triliun?

Sejak awal ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Indonesia pun mulai mempersiapkan dari berbagai hal mulai dari Stadion hingga persiapan Timnas Indonesia U-20 yang ditangani langsung oleh Shin Tae-yong.

Bahkan, mundurnya gelaran Piala Dunia U-20 sempat mengubah skuad Garuda Muda lantaran usianya yang melewati 20 tahun ketika di tahun 2023.

Perubahan skuad Garuda justru dinilai Shin Tae-yong jadi lebih baik. Penampilan Marselino Ferdinan dkk. pun dibuktikan dengan lolosnya mereka dari kualifikasi Piala Asia U-20 2023.

Indonesia melaju ke Piala Asia U-20 2023 dengan predikat sebagai juara grup F usai sukses mengalahkan Vietnam, Timor Leste dan Hong Kong.

Setelah itu demi mengasah para pemain semakin solid, Timnas Indonesia pun menjalani pemusatan latihan di luar negeri, Turki, Spanyol dan Korea Selatan.

Kemudian sebelum tampil di Piala Asia U-20, PSSI menggelar Turnamen Mini yang diikuti oleh Guatemala, Selandia Baru, dan Fiji yang diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 17-21 Februari 2023.

Pemain Fiji nomor 13 Pawan Singh saat beradu dengan Hugo Samir di Friendly Match, Jumat (17/2/2023) (pssi)

Dalam ajang ini, Indonesia finis ketiga dengan torehan sekali menang dan dua kali kalah.

Pada awal Maret, Indonesia giliran tampil di Piala Asia U-20 di Uzbekistan.

Di ajang ini, Skuad Garuda gagal lolos ke babak selanjutnya karena hanya meraih empat poin; sekali menang, sekali imbang dan sekali kalah.

Di laga awal, Indonesia takluk dari Irak 2-0, kemudian menang atas Suriah 1-0 dan terakhir menahan imbang tuan rumah 0-0.

Pelatih kepala Timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong pun mengaku belum begitu puas dengan penampilan para pemainnya. Salah satu alasannya lantaran Timnas Indonesia U-20 belum diperkuat beberapa pemain pilarnya, diantaranya, Marselino Ferdinan.

Sementara itu, mengenai persiapan venue, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sempat meninjau satu per satu Stadion.

Setelah meninjau enam Stadion, Erick meyakini persiapan Stadion segera rampung sesuai standar FIFA.

Perwakilan FIFA melakukan road show menginspeksi stadion-stadion calon venue Piala Dunia U20 2023 di Indonesia di antara Stadion Manahan, Solo, Jawa tengah dan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur. (HandOut/dok. LOC)

Di sisi lain, saat PSSI terus mematangkan persiapan penyelenggaraan dan Timnas Indonesia, pada 20 Maret 2023, Massa dari PA 212, FPI dan sejumlah organisasi keagamaan lainnya menggelar aksi tolak Timnas Israel datang ke Indonesia di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Tak lama dari itu, beredar surat Gubernur Bali yang ditujukan kepada Menpora Zainudin Amali mengenai penolakan Timnas Israel bertanding di Bali.

Kemudian pada Kamis (23/3/2023) giliran Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menolak Timnas Israel tampil di Piala Dunia U-20 2023.

“Dalam konteks Piala Dunia U-20 kami mendorong upaya-upaya yang mesti dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini menerobos agar U-20 tetap sukses tapi tidak menghadirkan Israel sehingga penyelenggaraan Piala Dunia U020 bisa dilakukan tanpa mengorbankan komitmen panjang kita untuk mewujudkan Palestina merdeka serta menjaga kedamaian sosial-politik di dalam negeri Indonesia,” kata Ganjar Pranowo.

Protes soal penolakan Timnas Israel tampil di Indonesia pun langsung dijawab FIFA.

Pada tanggal 24 Maret, FIFA memutuskan untuk menunda gelaran drawing Piala Dunia U-20 yang semula dijadwalkan pada 31 Maret di Bali.

Penundaan ini pun membuat PSSI semakin khawatir.

Bahkan, Presiden Joko Widodo pun turun tangan dengan menjamin keamanan Timnas Israel.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir agar segera menemui FIFA.

Presiden Jokowi mengaku kecewa lantaran Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Namun ia mengingatkan, masyarakat Indonesia agar tidak saling menyalahkan. (YouTube Sekretariat Presiden)

Usia menyaksikan laga FIFA Matchday Indonesia vs Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Selasa (28/3/2023) malam, Erick Thohir langsung bertolak ke Doha, Qatar untuk menemui FIFA.

Keesokan harinya, Rabu (29/3/2023), Erick Thohir yang sudah tiba di Doha langsung menjalani pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Akan tetapi dalam pertemuan tersebut, negosiasi yang dilakukan Erick Thohir tak menemui titik temu dan FIFA tetap memutuskan untuk menghapus Indonesia sebagai tuan Rumah Piala Dunia U-20.

“Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," ujar Erick Thohir dari Doha, Qatar.

Ia menambahkan, keputusan yang merupakan kewenangan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia dengan 211 anggota dari berbagai belahan dunia, tidak bisa ditolak lagi.

PERTEMUAN PSSI DAN FIFA- Dua foto saat Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sedang berbincang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Publik sepak bola di tanah air berharap-harap cemas menantikan hasil dari upaya negosiasi yang dilakukan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan FIFA di Doha, Qatar. Berita terkait hasil negosiasi Erick Thohir dengan FIFA di Doha, Qatar sangat dinantikan pecinta sepak bola di Indonesia. (Tangkapan layar Twitter/@Kurawa)

"Indonesia adalah salah satu anggota FIFA, sehingga untuk urusan sepakbola internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan,” kata Erick.

“Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola, tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk,” lanjutnya.

Baca juga: FIFA Tetap Jaga Nama Baik Indonesia Pasca-Pencabutan Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Berikut Pernyataan FIFA Terkait Pembatalan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20:

Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023.

Sementara, Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. 

Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya.

FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022.

Anggota  tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Erick Thohir.

Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Presiden PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini