Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain Persib Bandung yang kini bela klub Palestina, Mohammed Rashid kini sukses mengangkat trofi.
Klub Jabal Al-Mukaber menang 1-0 atas Balata FC di ajang final kompetisi Yasser Arafat Cup 2023 yang digelar, Jumat (31/3/2023).
Kesuksesan Rashid membawa pulang gelar juara musim ini ia dedikasikan untuk Indonesia.
Bahkan Rashid nampak melakukan selebrasi menggunakan jersey Timnas Indonesia yang berlambang Garuda di dada.
Melalui unggahan Instagram @moerashid95, mantan duet Marc Klok ini mendoakan agar sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: Kronologi Mantan Gelandang Persib M Rashid Jadi Korban Serangan Brutal Militer Israel
"Alhamdulillah, satu lagi di bulan yang sama (piala)!
Saya senang telah membantu tim yang memenangkan final Piala dan liga di bulan yang sama!
Yang ini untuk warga Indonesia yang luar biasa,
Semoga Allah memberkati kalian semua
Dan InsyaAllah sepak bola Indonesia akan lebih makmur dan menjadi yang terbaik karena kalian semua pantas mendapatkan yang terbaik
Terima kasih atas semua cintanya (Indonesia) dan aku akan terus berdoa untukmu (Indonesia)," tulis @moerashid95.
Tak begitu jelas, mengapa Rashid mendedikasikan gelar juara klubnya untuk Indonesia.
Namun doa dari Rashid tak jauh dari kejadian FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
Isu terkait penolakan timnas Israel juga santer menjadi penyebab FIFA tak melanjutkan agenda besar Piala Dunia U20 di Indonesia.
Kini, perayaan juara Jabar Al-Mukaber di kompetisi Yasser Arafat Cup 2023 kemarin juga diwarnai dengan penembakan gas air mata oleh tentara Zionis.
Baca juga: Menpora Palestina Sayangkan Putusan FIFA Coret Indonesia, Sebut Ada Standar Ganda
Momen Rashid menutup hidung agar terhindar dari gas air mata, hingga suporter yang kesulitan bernafas diunggah federasi sepak bola Palestina.
"Kemarin adalah final Yasser Arafat Cup (Piala Liga). Jabal Al-Mukaber menang 1-0 berkat gol Zaid Qombor tetapi kisah sebenarnya adalah tanpa alasan, pasukan Israel menembakkan gas air mata ke stadion saat turun minum.
Fans dan pemain harus dirawat karena menghirup asap
Hebatnya para pemain memutuskan untuk melanjutkan babak kedua dan pasukan Israel terus menembakkan gas air mata - asap begitu tebal di belakang gawang tandang sehingga Jabal Al-Mukaber GK Rami Hamadi harus diuji untuk menghirup asap pada menit ke-84," tulis akun @futbolpalestine.
(Tribunnews.com/ Siti N)