TRIBUNNEWS.COM - Karo Ops Polda Jateng, Kombes Pol Basya Radyananda menyebutkan, kejadian antarsuporter PSIS dan PSS Sleman yang terjadi di Stadion Jatidiri, Semarang bukanlah kerusuhan.
Seperti diketahui, laga PSIS Semarang vs PSS Sleman diwarnai dengan bentrok kedua suporter menjelang babak pertama usai.
Menurut Basya, kejadian itu hanya gesekan yang dikarenakan emosi sesaat dari kelompok tertentu.
Gesekan yang menimbulkan kerusuhan itu pun bisa ditertibkan setelah himbauan dilakukan oleh pihak keamanan pertandingan dan tidak sampai ada pihak yang diamankan oleh kepolisian.
Baca juga: Kronologi Kerusuhan Suporter Laga PSIS Semarang vs PSS Sleman: Pagar Dijebol, Ambulans Bawa Korban
"Masih bisa dihimbau mereka (suporter PSIS Semarang dan PSS Sleman, red) untuk tertib," ucap Basya, dikutip dari Tribun Muria.
"Kemudian kami lokalisir. Tidak ada yang diamankan. Itu cuma emosi sesaat karena gol ada kata-kata yang membuat marah," tambahnya.
Sementara itu, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menegaskan, tidak ada kerusuhan seperti yang dituliskan di media.
Ungkapannya senada dengan Basya yang menegaskan itu hanya keributan dari luapan emosi sesaat.
"Situasi itu masih dapat dikendalikan dengan cara memberi himbauan dan mereka bisa tertib setelah itu kita melokalisir agar tidak berkembang dan itu pun bisa tertib," bebernya.
"Saat ini biasa saja dan penonton pulang tertib," jelasnya.
Polisi Kawal Kepulangan Suporter PSS Sleman
Usai laga, polisi memberikan pengawalan ketat terhadap suporter PSS Sleman.
Mereka keluar dari Stadion Jatidiri, Semarang melalui pintu tribun barat.
Bus yang membawa official tim PSS Sleman mendapat pengawalan ketat dari venue pertandingan.
Begitu pun dengan suporter tim yang berjuluk Elang Jawa ini hingga kota tujuan akhir mereka.
"Siapapun yang bertandingan akan kami kawal. Baik dari lalu litas maupun Samapta," kata Basya.
"Mereka (suporter PSS Sleman) ada yang membawa bus ada yang bawa kendaraan. Kami kawal keluar Semarang sampai ke kotanya secara estafet setiap polres," jelasnya.
Kronologi Keributan Antarsuporter
Menurut laporan Tribun Muria, kronologi kerusuhan dimulai dari saling adu yel-yel yang kemudian berkembang menjadi saling lempar dari kedua kelompok suporter.
Suporter PSS Sleman berada di tribun timur dan suporter PSIS Semarang, Snex di tribun Utara.
Kerusuhan itu terjadi menjelang berakhirnya babak pertama laga PSIS vs PSS.
Kondisi kian buruk ketika suporter PSIS Semarang, yang tergabung dalam kelompok Snex, bahkan sampai turun dan keluar dari tribun utara untuk menyelamatkan diri.
Beberapa suporter mengalami luka-luka akibat kejadian ini dan mendapat pertolongan medis sebelum dibawa ke rumah sakit.
Akibat kejadian tersebut, kick-off babak kedua laga PSIS vs PSS Sleman sempat mundur dari waktu yang seharusnya.
Namun seperti yang diungkapkan oleh Basya di atas, laga bisa kembali dilanjutkan setelah himbauan dan penertiban yang dilakukan oleh pihak keamanan pertandingan.
PSIS Semarang pun mengakhiri laga dengan kemenangan 5-2 atas PSS Sleman.
(Tribunnews.com/Sina, Tribun Muria/Rahdyan Trijoko Pamungkas)