News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PSSI

FIFA Berikan Sanksi Ringan ke Indonesia, Akmal Marhali Peringatkan PSSI: Jangan Lantas Jemawa!

Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat sepak bola, Akmal Marhali meminta PSSI untuk tidak jemawa setelah hanya mendapat sanksi ringan dari FIFA. FOTO: Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Menpora Zainudin Amali saat ditemui di FX Sudirman, Jakarta, Rabu (8/3/2023)

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat sepak bola, Akmal Marhali meminta PSSI untuk tidak jemawa setelah Indonesia 'hanya' mendapat sanksi ringan dari FIFA.

Diketahui, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) resmi menjatuhi sanksi administratif kepada Indonesia buntut dari gagal digelarnya Piala Dunia U20 di Indonesia.

Dikutip dari situs resmi FIFA, sanksi administratif yang diterima Indonesia berupa pembekuan dana forward alias forwads funds.

Namun, FIFA belum secara gamblang, berapa atau sampai kapan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tak menerima dana forward tersebut.

Pertemuan antara Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan para petinggi FIFA, termasuk Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Paris, Prancis, Kamis (6/4/2023). Dalam pertemuan tersebut, Erick Thohir menjabarkan cetak biru transformasi sepakbola Indonesia ke arah yang lebih profesional. (dok.PSSI)

Dalam situs resmi PSSI, dana forward sendiri merupakan bentuk bantuan yang diberikan FIFA untuk keperluan operasional federasi.

FIFA masih akan melihat strategi besar PSSI yang dibawa Erick Thohir yang dibungkus menjadi cetak biru sepak bola Indonesia.

Menanggapi sanksi tersebu, pengamat sepak bola, Akmal Marhali berharap agar PSSI tidak senang terlebih dahulu karena hanya mendapat sanksi ringan dari FIFA.

Lebih lanjut, Akmal Marhali meminta kegagalan Indonesia menggelar Piala Dunia U20 2023 segera dievaluasi.

Sehingga, kedepannya tidak ada lagi kesalahan tersebut yang dapat merugikan sepak bola Tanah Air.

Baca juga: Arti Dana Forward, Bantuan FIFA yang Dibekukan untuk Sepak Bola Indonesia

"Hukuman ringan ini jangan kemudian membuat kita jemawa,” ujar Akmal Marhali, yang dikutip dari unggahan Instagramnya, Jumat (7/4/2023).

"Apapun alasannya kita tetap mendapatkan hukuman dan FIFA membuktikan bahwa mereka tetap menjaga kedaulatannya sebagai sebuah federasi olahraga yang menegakkan wibawa di mata anggotanya."

"Untuk mereka yang sudah terlanjur melakukan kesalahan fatal ini harus menjadikannya sebagai pelajaran penting di mana sepak bola tidak boleh dikaitkan atau dicampuradukkan dengan politik."

Lebih lanjut, Akmal Marhani menegaskan agar tidak mencampurkan politik dan olahraga.

"Sepak bola harus tetap menjadi sepak bola, jangan sampai kemudian sepak bola dijadikan kendaraan politik," tegas Akmal Marhali.

"Beruntung kita hanya mendapatkan kartu kuning, bukan kartu merah."

"Tetapi, seluruh elemen sepak bola Indonesia harus lebih mawas diri ke depannya."

Terakhir, Akmal Marhali menyarankan PSSI untuk duduk bersama Pemerintah membahas tujuan sepak bola Indonesia kedepannya.

"PSSI harus duduk satu meja dengan organisasi olahraga lainnya untuk membahas hal ini bareng Pemerintah," kata Akmal Marhali.

"Kita mau di posisi apa, bersaing secara regional atau puas dengan kondisi saat ini."

Akmal mengatakan PSSI dan pemerintah harus berhati-hati tidak boleh lagi mencampurkan sepak bola dengan politik.

"Jangan main-main lagi ke depan, Pemerintah harus bisa meredam gejolak, memisahkan politik dan sepak bola," pungkasnya.

Rasa Syukur Erick Thohir

Disamping itu, Erick Thohir menyatakan rasa syukurnya karena Indonesia terhindar dari sanksi berat setelah FIFA membatalkan perhelatan Piala Dunia U-20,

Erick menambahkan, organisasi sepakbola internasional tersebut memberikan sanksi administrasi.

"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ujarnya dikutip dari laman PSSI.

PEGANG BOLA- Presiden FIFA, Gianni Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir memegang bola setelah mereka bertemu di Paris (Tangkapan layar FIFA.COM)

Erick menambahkan, dirinya mendatangi FIFA sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi untuk melakukan negosiasi sekaligus mempresentasikan kepada FIFA blueprint transformasi sepakbola Indonesia.

Saat bertemu Gianni Infantino, Presiden FIFA, Erick juga menjabarkan komitmen pemerintah Indonesia dalam merenovasi 22 stadium yang dapat dipakai untuk kegiatan tim nasional dan liga.

"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI."

"Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," terangnya.

Bagi Erick sanksi administrasi yang diberikan FIFA di satu sisi merupakan sebuah pembelajaran dan berkah bagi sepakbola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.

"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA."

"Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama/Ipunk)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini