Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Tensi pertandingan Liverpool saat bermain imbang 2-2 kontra Arsenal berlangsung panas pada pekan 30 Liga Inggris, Senin (10/4/2023) dini hari WIB.
Sangking panasnya, sejumlah insiden mewarnai pertandingan di Anfiled Stadium tersebut. Termasuk drama antara Granit Xhaka vs Trent Alexander-Arnold (TAA).
Tepatnya di penghujung babak pertama, duel di sisi kanan permainan terjadi. Saat itu Trent Alexander-Arnold berhasil menguasai bola.
Baca juga: Fakta Menarik Liverpool Jegal Arsenal di Liga Inggris: Untung Ada Firmino, Tradisi The Gunners Aman
Granit Xhaka yang datang dari belakang mencoba merebut penguasaan bola. Sambil mendorong, Xhaka melayangkan sikutnya yang masuk ke bagian rahang dari TAA.
Tanpa merasa bersalah, Xhaka kemudian meninggalkan Trent Alexander-Arnold. Sontak wingbek Liverpool itu bereaksi keras atas perlakukan yang dia terima.
Cekcok terjadi, di mana endingnya kedua pemain dipanggil oleh pengadil pertandingan. Baik Granit Xhaka dan Trent Alexander-Arnold mendapatkan kartu kuning.
Namun konflik keduanya tak berhenti sampai di situ.
Sembari menjaui sang wasit, Xhaka dan TAA kembali berdebat. Keduanya bahkan saling menempelkan kepala.
Tensi semakin meninggi ketika keduanya saling tarik baju dan mendorong. Bahkan pemain kedua kesebelasan langsung berlari untuk melerai keduanya.
Pasca-pertandingan, Trent Alexander-Arnold memberikan komentar atas perseteruannya di atas lapangan dengan Xhaka. Menurut sang pemain bertahan, sajian tersebut merupakan hal yang biasa.
Terlebih di pertandingan sebesar Liverpool vs Arsenal yang memang memiliki tensi panas sejak awal.
Bahkan dia memberikan komentar cukup unik dengan menyebut dramanya dengan Xhaka merupakan hiburan bagi penonton yang datang di Anfield menyaksikan pertandingan.
"Saya pikir sedikit api dalam permainan seperti itu tidak ada yang salah dengan itu. Dia menyenggol saya dari bola sehingga reaksi alami untuk melakukannya kembali. Itu membuat penonton pergi," terangnya, dikutip dari laman BBC.
"Setiap pertandingan kami menginginkan tiga poin. Kecewa tidak mendapatkannya hari ini tapi ada pelajaran di sana," sambung penggawa Timnas Inggris ini.
Lebih lanjut, TAA memberikan komentar hasil imbang 2-2 yang mengakhiri laga di Anfield. Arsenal lebih dulu mencetak gol melalui Gabriel Jesus dan Gabriel Martinelli.
The Reds baru bisa menyamakan kedudulan melalui Mohamed Salah dan Roberto Firmino.
Liverpool sejatinya dapat menutup laga dengan kemenangan andai saja Mo Salah berhasil menuntaskan tugasnya sebagai algojo sepakan 12 yard alias penalti.
“Mereka adalah pemimpin klasemen di liga, tidak terlalu banyak pertandingan tersisa, mereka salah satu dari dua tim terbaik di liga, mereka dan City,” lanjutnya.
“Setiap pertandingan kami ingin pergi dan mendapatkan tiga poin, [kami] agak kecewa karena tidak mendapatkannya hari ini."
“Tapi ada pelajaran di sana, bahwa kami bisa bermain, dan keyakinan kami melawan tim berkualitas seperti Arsenal," sambung TAA.
Hanya menambah satu poin, Liverpool kini membukukan 44 poin di posisi kedelapan dari 29 laga.
Arsenal (73 poin) sebagai pemuncak klasemen Liga Inggris, gagal menjauhkan keunggulan dari Manchester City di posisi kedua, yang terpangkas jadi enam poin.
(Tribunnews.com/Giri)