News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Wejangan Aji Santoso setelah Liga 1 Berakhir, Pemain Persebaya Dilarang Main Tarkam

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Persebaya merayakan gol semata wayang Muhammad Iqbal ke gawang Arema FC. Aji Santoso melarang pemain Persebaya ikut turnamen tarkam saat kompetisi Liga 1 libur.

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso memberikan wejangan penting kepada seluruh pemainnya setelah kompetisi Liga 1 musim ini berakhir.

Aji Santoso melarang pemain Persebaya Surabaya ikut turnamen antarkampung atau yang biasa kita sebut dengan tarkam.

Menurutnya, pemain Persebaya akan mendapat banyak kerugian jika mengisi waktu libur kompetisi dengan bermain tarkam. Satu di antaranya cedera.

Baca juga: Head to head Dusan Stevanovic vs Milan Joksimovic, Bek Asal Serbia yang Dirumorkan ke Persebaya

TIGA POIN - Suasana pertandingan Persebaya Surabaya melawan Dewa United FC di Stadion Gelora Joko Samudro (GJS) Gresik, Jawa Timur, Sabtu (15/4/2023) Malam. Pertandingan terakhir ini persebaya berhasil mengumpulkan 3 poin melalui gol yang dicetak Denny Agus, Yamamoto dan Paulo Victor. SURYA/HABIBUR ROHMAN Reporter: MUHAMMAD KHOIRUL AMIN AMN (SURYA/SURYA/HABIBUR ROHMAN)

Sebagaimana diketahui, Liga 1 musim depan baru kembali bergulir mulai bulan Juli 2023 mendatang.

Dengan demikian, pemain Liga 1 akan banyak waktu luang setelah berakhirnya kompetisi.

Kekosongan kompetisi ini harus dimanfaatkan para pemain secara betul, misalnya tetap berlatih secara mandiri.

"Saya larang, tidak ada yang bermain tarkam," ujar Aji Santoso dikutip dari laman Warta Kota.

"Saya dulu waktu jadi pemain sama sekali tidak main tarkam karena risikonya sangat besar cederanya," tambahnya.

"Mungkin hanya akan mendapatkan uang 2-3 juta tapi cedera panjang,” pesan juru taktik berusia 53 tahun tersebut.

Aji juga menyebut tarkam bisa menurunkan pride para pemain profesional.

Selain itu, tarkam juga menimbulkan kontra jika klub yang dibelanya kalah di suatu pertandingan.

"Tarkam ini kalau untuk pemain-pemain profesional akan menurunkan mereka, menurunkan pride mereka, menurunkan kualitas, menurunkan harga diri mereka," ujar pelatih berlisensi AFC Pro itu.

"Kenapa? Karena kalau kalah pasti diolok-olok ‘Wis pemain gak duwe duwit (pemain sudah tidak punya uang)."

"Nanti saya pesan kepada pemain, saya melarang keras untuk bermain tarkam," tegasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini