TRIBUNNEWS.COM - Chelsea mengalami mimpi buruk usai tersingkir dari ajang Liga Champions dari Real Madrid dengan agregat 4-0.
Saat ini Frank Lampard--yang jadi pelatih kareteker--punya tujuh laga di Liga Inggris untuk menyelamatkan wajah Chelsea.
Meskipun begitu, peluang Thiago Silva cs untuk lolos ke Liga Champions pada musim depan hampir nol persen.
Baca juga: Lakukan Selebrasi Siu Ala Cristiano Ronaldo Usai Bobol Gawang Chelsea, Rodrygo: Gaya Idola Saya!
Sebab The Blues tertinggal 17 poin dari Newcastle United yang bertengger di posisi keempat.
Situasi tak stabil ini, menurut Thiago Silva disebabkan oleh keputusan oleh manajemen klub yang tak pas.
Todd Boehly menjadi sosok kunci yang membuat prestasi Chelsea terjun bebas.
Sementara tim, tak bisa serta-merta menyalahkan para pelatih yang menangani mereka, termasuk Frank Lampard.
"Saya pikir langkah pertama telah dibuat. Langkah yang salah, tapi sudah dilakukan," kata Thiago Silva dilansir Metro.
"Kami tidak bisa menyalahkan manajer (pelatih) jika kami tidak bertanggung jawab. Ini periode yang sulit bagi klub, dengan banyak keragu-raguan."
"Pergantian kepemilikan, pemain baru datang--kami harus menambah ukuran ruang ganti karena tidak sesuai dengan ukuran skuad," jelasnya.
Mantan pemain AC Milan itu tak menampik bahwa pemain baru bisa membawa hal positif untuk skuad, tetapi ada dampak lain pula yang mengganggu keharmonisan tim.
Skuad yang gemuk, berarti tak semua pemain bisa mendapatkan menit bermain yang cukup.
Dan jika tak berbenah pada musim depan, maka kejadian buruk di musim ini bisa kembali terulang.
"Poin positifnya adalah ada pemain luar biasa di skuad, tapi di sisi lain selalu ada pemain yang tidak bahagia," sambungnya.