Kedua, pertemuan antara Manchester United vs Manchester City pada partai final mencatatkan sejarah baru.
Untuk pertama kalinya laga beraromakan Derbi Manchester akan tersaji di piala kompetisi sepak bola Inggris pada musim ini.
Ketiga, keberhasilan Manchester United menyamai catatan tahun 1983 dan 1994 silam.
Dikutip Opta, Manchester United mampu mencapai final Piala Liga Inggris dan Piala FA pada musim yang sama pada tahun tersebut.
Kini, Erik Ten Hag sukses membawa Manchester United mengulangi sejarah masa lalu timnya dengan meloloskan tim Setan Merah di dua piala domestik pada tahun yang sama.
Hebatnya, Ten Hag melakukan hal tersebut pada musim perdananya di Manchester United.
Keempat, soal peluang Erik Ten Hag mencoreng catatan mentereng Pep Guardiola ketika membawa timnya sukses berlaga di final piala domestik.
Sejak memulai kariernya sebagai pelatih, Guardiola hanya sekali gagal meraih gelar juara piala domestik ketika timnya sudah berada di final.
Kegagagalan itu terjadi saat Guardiola masih menangani Barcelona ketika berkompetisi di final Copa Del Rey tahun 2011.
Di final, Guardiola kalah melawan Real Madrid yang saat itu ditangani Jose Mourinho.
Kalah sekali dalam partai final piala domestik menjadi tanda bahwa Guardiola selalu serius memandang kompetisi apapun dimanapun ia melatih.
Selain kekalahan tunggal tersebut, Guardiola setidaknya mampu membawa timnya memenangkan piala domestik sebanyak sembilan kali dari 10 kesempatan final yang ada.
Kini, Ten Hag punya kesempatan untuk mengikuti jejak Mourinho gona mencoreng catatan impresif Guardiola tersebut.
Jika mampu mengalahkan Guardiola di final Piala FA, Ten Hag akan menjadi pelatih kedua yang melakukannya setelah Jose Mourinho.
Tak hanya itu, Ten Hag juga akan menghancurkan peluang Guardiola yang berambisi memenangkan treble winners pada akhir musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)