Hal itu menjadi tanda bahwa Manchester City memiliki kualitas kedalaman skuad yang mumpuni, termasuk posisi penjaga gawang.
Kini, Manchester City tinggal selangkah lagi bisa menyegel gelar juara Piala FA dengan menghadapi Manchester United di final.
Berbekal kemenangan sempurna dengan cleansheet dalam setiap laga per fasenya, jelas Manchester City punya kepercayan diri lebih untuk mengalahkan Manchester United.
Alasan kedua mengapa Manchester City lebih diunggulkan yakni karena keberadaan Pep Guardiola.
Tak bisa dipungkiri bahwa Guardiola layak dipuji sebagai salah satu pelatih terbaik dunia saat ini.
Salah satu buktinya adalah Guardiola memiliki rekor mentereng setiap kali mampu membawa timnya lolos ke final piala domestik.
Sejak memulai kariernya sebagai pelatih, Guardiola hanya sekali gagal meraih gelar juara piala domestik ketika timnya sudah berada di final.
Kegagagalan itu terjadi saat Guardiola masih menangani Barcelona ketika berkompetisi di final Copa Del Rey tahun 2011.
Di final, Guardiola kalah melawan Real Madrid yang saat itu ditangani Jose Mourinho.
Kalah sekali dalam partai final piala domestik menjadi tanda bahwa Guardiola selalu serius memandang kompetisi apapun dimanapun ia melatih.
Selain kekalahan tunggal tersebut, Guardiola setidaknya mampu membawa timnya memenangkan piala domestik sebanyak sembilan kali dari 10 kesempatan final yang ada.
Rekor mentereng itulah yang membuat Manchester City diprediksi bisa mengatasi perlawanan Manchester United.
Dua alasan diatas tersebut seakan membuat Manchester United merasa makin panas dingin ketika bertemu Manchester City di final Piala FA.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)