Dahulu ketika masih membesut Chelsea, ia punya Didier Drogba dan Hernan Crespo di lini depan yang memudahkannya melakukan rotasi.
Begitu pula ketika berada di Real Madrid, pria Portugal itu memiliki Karim Benzema dan Gonzalo Higuain.
Sementara sekarang, Mourinho hanya punya Tammy Abraham sebagai andalan atau ujung tombak.
"Dalam karier saya, saya terbiasa memiliki skuad papan atas, dengan 22-24 starter yang dapat diganti," sambungnya.
"Begitu dulu Benzema dan Higuain bermain. Saya dulu memasang Drogba, kemudian Crespo."
"Tapi kami ingin maju di kedua kompetisi. Saya tahu ada risiko tidak memenangkan Liga Eropa dan terlempar dari empat besar di liga, tetapi ada juga risiko memenangkan piala dan finis di empat besar," jelasnya.
Di sisi lain, Sarri juga sering berbicara mengenai kurangnya kedalaman skuad Biancocelesti.
Jadi wajar jika timnya memilih untuk fokus di liga daripada menjalani dua kompetisi sekaligus dengan skuad yang kurang kompetitif.
(Tribunnews.com/Deni)