Ferdinand mampu membawa langkah Garuda hingga ke partai final.
Namun sayang, usaha pemain kelahiran Bengkulu harus kandas di partai penalti.
Timnas Indonesia yang bermain imbang 1-1 kontra Malaysia melanjutkan persaingannya hingga adu penalti.
Ferdinand Sinaga menjadi salah satu pemain yang gagal mengeksekusi tendangan tersebut.
Akhirnya Harimau Malaya menang dengan skor 5-4.
Selepas dari situ, nama Ferdinand Sinaga muncul ke permukaan.
Semen Padang FC yang menjadi palabuhan pertama Ferdinand Sinaga.
Bersama Laskar Kabau Sirah, ia berhasil menyabet gelar top skor Liga Prima Indonesia (LPI) tahun 2012.
The Dragons juga mampu memenagi LPI pada tahun serupa.
Selepas itu Ferdinand Sinaga kembali ke klub akademinya, Persib Bandung.
Berbeda dengan dulu, kini Djadjang Nurdjaman mempercayainya di level senior.
Bersama Firman Utina cs, Ferdinand Sinaga mampu unjuk gigi di Indonesia Super League (ISL).
Selain menggondol trofi Liga 1 2014, Ferdinand Sinaga juga menyabet gelar top skor.
Kemesraan Persib dan Ferdinand bertahan satu musim sebelum ia memutuskan untuk hijrah untuk PSM Makassar.