Anak asuh Ithsara Sritharo begitu nyaman dengan permainan mereka sehingga mampu menguasai bola.
Thailand membuat Singapura terkurung dan kesulitan untuk mengembangkan permainan, bahkan umpan direct yang dilakukan Jared Sean dan kolega masih bisa dipatahkan.
Sepuluh menit berselang, Thailand hampir menggandakan keunggulan, untung bagi Singapura punya kiper yang cekatan.
Lagi dari skema serangan yang begitu efektif dari pemain Thailand.
Bola diumpan pemain mereka dari sepertiga lapangan pertahanan yang langsung ke depan. Kemudian, pemain bertahan Singapura gagal menyapu bola sehingga didapatkan Purachet. Tendangan first timenya di dalam kotak penalti dapat ditepis Muhammad Aizil.
Sebelum cooling break babak pertama, Thailand kembali menciptakan peluang.
Purachet memberikan umpan terobosan ke kotak penalti Singapura yang kemudian didapat Teerasak.
Berada di sudut sempit dengan jarak dekat, Teerasak melepaskn tembakan yang hanya melebar dari gawang Singapura.
Tekanan demi tekanan dilakukan oleh Thailand yang membuat lini pertahanan Singapura melakukan kesalahan.
Memasuki 10 menit akhir waktu normal babak pertama, bek Singapura yang berjumlah 5 pemain tersebar di kotak penalti.
Mereka melakukan kesalahan dalam menghalau bola, tetapi beruntung ketika pemain Thailand melepaskan tembakan masih terbentur dari kaki satu di antara pemain tersebut.
Thailand akhirnya berhasil menambah keunggulan pada menit 38.
Kerja sama tim dan chemistry yang begitu kuat terjawab dari permainan Thailand.
Satu-dua Achtpol dengan Purachet di sepertiga lapangan pertahanan Singapura menghasilkan gol kedua. Achtpol jadi berhadapan satu lawan satu dengan kiper Singapura, Aizil setelah umpan Purachet.