News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

VAR di Liga Indonesia Belum Jelas, PSSI Bisa Tiru Langkah Malaysia yang Bakal Gunakan Wasit Asing

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wasit asing - Wasit asal Jepang, Araki Yusuke, memberi kartu kuning kepada pemain timnas Indonesia, Bayu Pradana.

TRIBUNNEWS.COM - Penggunaan VAR alias Video Assistant Referee di kompetisi Liga 1 Indonesia musim depan belum bisa digunakan.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir sendiri yang mengungkapkan hal tersebut.

“Perlu waktu ya buat ini (penggunaan VAR-red) karena implementasinya tidak bisa dilakukan di semua Stadion, Stadion juga harus memenuhi kriteria."

"Jadi match fixing dulu, baru VAR, jadi pembenahan ini harus bertahap,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Media Center SUGBK, Senayan, Jakarta, Minggu (19/2/2023).

Karena belum ada kejelasan penggunaan VAR, PSSI bisa saja meniru cara asosiasi sepak bola Malaysia (FAM) untuk mengurangi keputusan yang tidak adil di dalam lapangan.

Presiden FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin menjelaskan jika sepak bola Malaysia akan membuat proposal untuk mendatangkan wasit asing.

Baca juga: Sindir Diving di Liga 1, Thomas Doll: Pemain Bergulingan Tiap 10 Detik, Kenapa Tak Pakai VAR? 

Dikutip dari Makan Bola, Datuk Hamidin menegaskan langkahnya bukan untuk menilai wasit lokal kurang baik.

Bahkan wasit asing juga tidak luput dari kesalahan karena mereka adalah orang biasa.

"Saya telah berdiskusi dengan MFL bahwa mereka harus membuat proposal rencana anggaran dan pentingnya kami memanggil wasit luar untuk pertandingan tertentu," terang Hamidin.

Langkah ini dibuat sebagai pembuktian FAM dan MFL tidak ketinggalan jaman.

"Hal ini menunjukkan bahwa kami akan mencoba melakukan pembuktian jika FAM dan MFL tidak kuno. Tetapi kami mau meningkatkan (kemampuan) dari waktu ke waktu," lanjutnya.

Sebagai catatan, Liga Super Malaysia sebenarnya juga pernah dipimpin wasit dari luar.

FAM pernah memanggil wasit asal Jepang, Takuto Okabe yang dibantu dua rekan senegaranya, Akane Yagi dan Osamu Nomura di final Piala FA 2019 silam.

Namun jangan salah, kompetisi Liga Indonesia juga pernah menggunakan jasa wasit luar negeri.

Hal tersebut terjadi pada kompetisi Liga Prima Indonesia atau LPI tahun 2012 dan Liga 1 tahun 2017.

Kala itu, PSSI bekerja sama dengan Australia dan Kirgizstan untuk mengirim wasit berlisensi FIFA.

Baca juga: Hengkang dari Liga Indonesia, Makan Konate Masuk Jajaran Bintang Termahal Liga Super Malaysia

Pada masa Ketum Iwan Bule pun wacana penggunaan wasit asing di kompetisi Liga Indonesia kembali dicanangkan.

"Saya merasa terganggu dengan adanya masalah keputusan-keputusan kontroversial yang dibuat oleh para wasit yang bertugas," ungkap Iwan Bule dikutip dari laman PSSI pada bulan Maret 2022 silam.

"Bisa jadi opsinya saya mencari wasit-wasit lain dari luar negeri."

"Saya tidak ingin dicap ada permainan di dalam PSSI."

"Bisa berubah kalian? Saya berdarah-darah dan jatuh bangun membangun sepak bola yang sempat berhenti nyaris dua tahun,” sambungnya.

Untung atau Rugi?

Jika dilihat dari sisi untung dan rugi, penggunaan wasit asing bisa mengakibatkan kedua hal tersebut terjadi.

Keuntungannya, aspek psikologis pertandingan akan jauh lebih kondusif.

Ini berkaca pada sebuah laga akbar yang digelar tahun 2017 lalu.

Di mana saat itu, Persib dan Persija Jakarta saling berhadapan di lanjutan kompetisi liga.

Wasit asing asal Australia, Shaun Evans, ditunjuk sebagai pengadil laga tersebut.

Evans rupanya membuat keputusan cukup kontroversial di pertandingan itu.

Ia kala itu menghentikan laga saat waktu baru menunjukkan sekira menit ke-83.

Namun, tak ada protes berlebihan atau tindak kekerasan yang terjadi akibat keputusan itu.

Pemain Persib Bandung Vladimir Vujovic terkejut dikartu merah wasit Shaun Evans pada laga Persija Jakarta versus Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11/2017). GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM (Gonang Susatyo/BolaSport.com)

Hal yang sama belum tentu terjadi jika wasit lokal yang mengambil keputusan tersebut.

Sebaliknya, penggunaan wasit asing juga bisa mengakibatkan kerugian.

Sepak bola Indonesia barangkali akan terlalu bergantung pada tenaga asing untuk "sekadar" menyelenggarakan pertandingan yang minim kontroversi.

Bola panas ada di tangan PSSI untuk memutuskan apakah penggunaan wasit asing ini cuma wacana.

Atau, mereka benar-benar serius untuk kembali mengundang para wasit asing ke Indonesia.

(Tribunnews.com/Siti N/ Guruh)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini