TRIBUNNEWS.COM- Jose Mourinho menghadapi tantangan murid terbaiknya, Xabi Alonso saat AS Roma menjamu Bayer Leverkusen dalam leg pertama semifinal Liga Europa di Stadion Olimpico, Roma, Jumat (12/5) dini hari nanti.
Jose Mourinho dan Xabi Alonso, Keduanya pernah satu tim di Real Madrid selama tiga musim (2010-2013, saat Jose Mourinho menjadi pelatih di sana.
Jose Mourinho ketika itu menyanjung Xabi Alonso sebagai "salah satu gelandang terbaik yang pernah saya lihat".
Sebaliknya, Alonso juga memuji Mourinho sebagai salah satu pelatih yang paling berpengaruh dalam kariernya.
"Mou salah satu pelatih terbaik yang pernah saya temui. Dia mengajarkan saya cara membaca permainan, dan bagaimana cara bereaksi terhadap situasi di lapangan," kata Alonso di L'Equipe 2019 lalu.
Setelah pensiun sebagai pemain di Bayern Muenchen pada 2017, Alonso melakoni debut sebagai pelatih di Ral Sociedad B.
Dia berhasil mempromosikan tim asuhannya ke divisi dua Liga Spanyol, meski kemudian timnya kembali terdegradasi pada pada musim 2022, yang berujung hengkangnya Alonso dari sana.
Pada 5 Oktober 2022, Alonso menukangi Bayer Leverkusen.
Pelatih berusia 41 tahun ini berhasil membawa timnya ke tempat terhormat.
Saat ini, mereka di peringkat enam Bundesliga dengan 48 poin dari 31 laga, terpaut delapan poin dari Union Berlin di peringkat empat.
Di Liga Europa, penampilan Leverkusen jauh lebih meyakinkan. Setelah menaklukkan AS Monaco lewat adu penalti di babak playoff, mereka lantas menyingkirkan Ferencvaros (agregat 4-0), dan Union Saint-Gillouse (5-2) untuk melangkah ke semifinal.
Mou jauh-jauh hari sudah memprediksi Alonso, yang dijuluki sebagai "profesor" saat masih jadi gelandang, bakal jadi pelatih yang menonjol.
"Xabi memiliki syarat untuk menjadi pelatih yang baik karena posisinya di lapangan, pengetahuannya yang sangat tinggi tentang pertandingan,
dan telah bermain di Spanyol, Inggris dan Jerman, dan juga telah dilatih oleh Guardiola, Ancelotti, BenÃtez dan saya," kata Mou memuji.