TRIBUNNEWS.COM - Kecewa dan sedih menggelayuti perasaan pelatih Bayer Leverkusen Xabi Alonso setelah skuadnya dikalahkan AS Roma pada leg pertama semifinal Liga Eropa, Jumat (12/5/2023).
Hasil Liga Eropa antara AS Roma vs Bayer Leverkusen di Stadion Olimpico, Italia berkesudahan dengan skor 1-0.
Edoardo Bove menjadi protagonis kemenangan AS Roma berkat gol tunggalnya di menit ke-63'.
Sorotan tertuju kepada Xabi Alonso dan Jose Mourinho. Keduanya saling jegal, meski berstatus guru dan murid.
Baca juga: Hasil Liga Eropa Tadi Malam - Pahlawan Kemenangan AS Roma Jadi Bahan Candaan Mourinho
Yap, Jose Mourinho yang membesut AS Roma pernah melatih Xabi Alonso. Keduanya sempat bekerjasama sebagai pelatih dan pemain semasa membela Real Madrid era 2010-an.
Pasca-pertandingan, Xabi Alonso memiliki sisi senang dan sedih yang dirasakan.
Perasaan senang dimiliki oleh mantan penggawa Timnas Spanyol ini karena bertemu guru dan juga mantan pelatihnya. Diakui oleh Xabi, dirinya tak bertemu langsung dengan Mourinho dalam satu dekade terakhir.
"Senang, tentu bertemu Mourinho merupakan hal yang saya inginkan. Sudah hampir 10 tahun terakhir saya tidak lagi bertemu dengannya," buka Xabi Alonso dikutip dari laman Sportface.
"Seperti apa yang saya harapkan dari tim Mourinho, mereka kuat,' sambungnya.
Namun yang membuat sedih seorang Alonso ialah dirinya merasa Bayer Leverkusen tak pantas untuk menelan kekalahan. Mengingat di mata Xabi skuadnya mampu menunjukkan determinasi untuk mengimbangi permainan Giallorossi, julukan Roma.
"Pellegrini dan Bove sangat kuat, banyak penguasaan bola. Kami memiliki beberapa peluang bagus di 10 menit pertama, tapi sayangnya kami tidak memanfaatkannya. "
"Tentunya kami bisa bertarung lebih baik, pertahanan mereka sangat kuat. Kami bisa saja bermain lebih baik, tapi yang bisa saya tekankan adalah pekan depan kami akan mempersiapkan diri lebih baik lagi," tegas pelatih yang semasa aktif sebagai pemain pernah membela Liverpool.
Keunggulan 1-0 AS Roma atas Bayer Leverkusen tak bisa menjadi jaminan bagi Mourinho membawa anak asuhnya melaju ke final.
Terlebih lagi Xabi Alonso sudah bertekad untuk mengukir comeback kemenangan di leg kedua yang akan berlangsung di Bay Arena, Jerman akhir pekan depan.
"Kami tidak senang, kami tidak menginginkan kekalahan ini tetapi kami tahu kami memiliki peluang lain pada leg kedua nanti," ujar pelatih asal Spanyol.
"Berkaca dari laga hari ini, tidak ada toleransi lagi untuk kesalahan di laga kedua nanti. Kemenangan jadi hasil mutlak," tegas Xabi Alonso.
Terlepas dari itu, sejumlah sorotan dan fakta menarik menghiasi hasil kemenangan Roma atas Leverkusen yang dirangkum dari berbagai sumber.
-Peluk Mesra Xabi Alonso dan Jose Mourinho
Tidak dipungkiri sebelum pertandingan tajuk duel AS Roma melawan Bayer Leverkusen di semifinal Liga Eropa kali ini ialah pertemuan guru dan murid.
Yap, pelatih AS Roma Jose Mourinho maupun juru taktik Bayer Leverkusen Xabi Alonso pernah bahu-membahu bersama. Statusnya sebagai pelatih dan pemain saat masih membela panji Real Madrid.
Yap, Xabi Alonso yang pernah menjalankan instruksi Jose Mourinho, kini harus melawan sang 'guru' di kompetisi resmi.
Sorotan tertuju kepada keduanya sebelum pertandingan. Dan benar, hubungan yang harmonis nampak dari sikap keduanya kali pertama bertegur sapa sebagai lawan ketika mengemban tugas sebagai pelatih.
Dari video yang beredar di media sosial Twitter, Xabi Alonso dengan raut wajah tersenyum lebih dulu menghampiri sang guru dengan tanda sebuah pelukan.
Mendapatkan sambutan tersebut, Mou tak sungkan memberikan respons yang sama. Guru dan muris tersedbut saling memberikan peluk respek.
-Edoardo Bove Happy Ending
Gol gelang belia milik AS Roma berusia 20 tahun, Edoardo Bove, menorehkan sensasi tersendiri.
Dia menjadi pemain termuda milik AS Roma yang mencetak gol di babak semifinal kompetisi Eropa.
Saat mengukirkan namanya di papan skor, Bove saat itu berusia 20 tahun 360 hari. Ini menjadi prestasi tersendiri bagi Bove.
Sensasi golnya ke gawang tim Bundesliga tersebut membuat Serigala Ibu Kota satu langkah lebih dekat ke laga final.
-Satu Langkah Menuju Final dan Back to Back Trofi
Jose Mourinho memang dikenal menjanjikan sebuah trofi bagi tim yang dia besut (kecuali Tottenham). Musim lalu hal ini dibuktikannya kala membawa Giallorossi menjadi juara Europa Conference League.
Dan di musim 2022/2023, AS Roma tinggal selangkah lagi menuju laga final. Di mana potensi untuk klub sekota Lazio untuk back to back trofi kompetisi Eropa terbuka lebar.
Dirangkum dari BBC, Mou, sapaan akrab Mourinho, memiliki catatan istimewa, yakni lima kali menjadi juara ketika membawa timnya melaju ke laga puncak.
(Tribunnews.com/Giri)