"Kami memasuki laga dengan tujuan menang, jadi sangat mengecewakan karena kita kalah dalam pertandingan," ucap Troussier dilansir Soha VN.
Troussier merasa timnya punya kesempatan untuk memenangkan laga, mengingat Indonesia harus bermain dengan sepuluh pemain saja.
Hanya saja memang situasi itu tak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Vietnam untuk mengalahkan lawan.
"Tim kami bermain cukup bagus melawan tim yang kuat, apalagi kami punya banyak peluang setelah lawan mendapatkan kartu merah," sesal Troussier.
"Namun, banyak keputusan salah yang kami ambil, pemain juga kurang pengalaman dan bertarung memanfaatkan hal itu,"
"Namun saya tidak ingin menyalahkan pemain, mereka telah mencoba menjalankan rencana saya, inilah sepak bola dan kita harus menerima kekalahan," tukasnya menambahkan.
Ditanya soal biang kerok utama kegagalan Timnas U22 Indonesia, Troussier menyebut kesalahan individu menjadi penyebab terbesarnya.
Meskipun demikian, Troussier tak ingin menjadikan hal itu sebagai kambing hitam kekalahan Vietnam.
Juru taktik asal Prancis itu merasa dirinya punya tanggungjawab lebih besar untuk melindungi para pemainnya.
Troussier pun sepenuhnya percaya bahwa timnya akan segera bangkit untuk meraih kesuksesan lebih besar pada kesempatan event berikutnya.
"Saya tidak membenarkan kegagalan ini, kesalahan pribadi menjadi penyebab kekalahan kami, hal itu butuh waktu untuk diperbaiki," akui Troussier.
"Memang banyak pemain yang masih minim pengalaman, tapi ini sepak bola dan kami harus menerima kesalahan itu,"
"Saya tidak akan kehilangan kepercayaan pada para pemain kami yang telah memberikan yang terbaik," tambahnya.
Setelah gagal lolos final, Vietnam akan berjuang sekali lagi untuk memperebutkan medali perunggu di SEA Games 2023.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)