TRIBUNNEWS.COM- AC Milan membutuhkan keajaiban untuk bisa memukul balik Inter Milan dalam leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (17/5) dini hari. Dan keajaiban itu mungkin ada pada diri Rafael Leao.
AC Milan kalah 0-2 dalam duel leg pertama di Stadion San Siro pekan lalu.
Gol dari dua pemain veteran, Edin Dzeko, dan Henrikh Mkhitaryan membuat Nerazzurri tinggal selangkah lagi melangkah ke babak final menyingkirkan AC Milan.
Kekalahan Milan, bagaimana pun, bukan hal mengejutkan. Rekor mereka dalam Derby della Madonnina memang buruk dengan sekarang kalah tiga kali beruntun.
Situasi makin buruk setelah dalam laga terakhir di Serie A, Rossoneri dipermalukan tim calon degradasi, Spezia 2-0.
Kekalahan ini membuat Milan terpental dari empat besar. Sekarang mereka di peringkat lima sementara dengan 61 poin dari 35 laga, terancam gagal ke Liga Champions musim depan.
Usai kekalahan memalukan tersebut, Pioli bersama pasukannya "diadili" para fan Milan garis keras.
Ultras Curva Sud menuntut mereka agar "tampil seperti 11 ekor singa", tak lagi lembek seperti domba. Tuntutan itu, tentunya mengacu terutama ke laga Derby della Madonnina yang di depan mata.
Inter Milan sementara itu semakin meyakinkan. Kemenangan 4-2 atas Sassuolo di laga terakhir menjadi kemenangan ketujuh beruntun.
Dengan lima di antaranya clean sheet. Nerazzurri pun makin mantap di peringkat tiga klasemen sementara dengan 66 poin dari 35 laga.
Melihat situasi kedua tim yang terbilang jomplang, Inter tentunya kembali diunggulkan dalam leg kedua ini.
Dan Pelatih Milan, Stefano Pioli benar-benar membutuhkan keajaiban untuk bisa membalikkan keadaan.
Dia berharap banyak kehadiran kembali Rafael Leao bisa mengubah keadaan. Leao terbukti menjadi jimat Rossoneri saat ini.
Musim ini, winger asal Portugal ini melewatkan dua laga Serie A karena skorsing, dan Milan pun kalah di keduanya.
Musim lalu, Leao juga tak masuk dalam tiga laga, dengan Milan bisa menang sekali di antaranya.