TRIBUNNEWS.COM- Barcelona memastikan juara La Liga musim ini dengan kemenangan 4-2 atas Espanyol dalam derby Catalan pekan ke-34 La Liga di Stadion RCDE, Cornella de Llobregat (15/5).
Namun, pesta juara Barcelona itu dirusak para pendukung Espanyol yang melabrak ke tengah lapangan.
Usai laga, Xavi bersama para pemain Barcelona bergandengan tangan membentuk lingkaran di tengah lapangan.
Di sana, mereka para pemain Barcelona berteriak-teriak kegirangan, dan bernyanyi-nyanyi merayakan gelar juara.
Tindakan itu rupanya memicu kemarahan para pendukung Espanyol.
Mereka ramai-ramai turun ke lapangan, melewati penjagaan keamanan yang tak maksimal.
Dan puluhan pendukung Espanyol ini lantas mengejar para pemain Barca yang berlarian blingsatan menyelamatkan diri ke kamar ganti.
Beberapa ultras terlihat berjalan menyusuri terowongan, dan ditahan oleh para pemain Barca termasuk Sergio Busquets, dan Marcos Alonso.
Sementara yang lain mengalihkan perhatian mereka ke para petinggi Espanyol, setelah mereka kini di ambang degradasi.
Diyakini, tak ada pemain, maupun staf Barca yang terluka oleh insiden tersebut.
Namun demikian, banyak pemain yang syok, dan selebrasi dini Barca pun jadi terhenti dengan sendirinya.
Pelatih Barcelona, Xavi berusaha memaklumi insiden tersebut.
"Itu adalah momen yang sangat emosional, momen yang sangat sulit untuk tidak dirayakan, setelah berbulan-bulan bekerja. Dan kami tidak merayakannya, karena kami berada di lapangan Espanyol," kata Xavi usai pertandingan.
Dia berkilah tidak melihat para pendukung lawan turun ke lapangan karena dia sudah terlebih dulu masuk ke kamar ganti, dan menyuruh para pemainnya untuk mengikuti.
"Saya menyuruh mereka masuk karena saya pikir itu sudah cukup. Selebrasi itu normal, tapi saya tahu kami sedang tidak di rumah,
dan kami tidak boleh kehilangan rasa hormat kepada tuan rumah. Saya tahu (emosi) sulit dikendalikan tetapi saya mengatakan kepada mereka bahwa hal terbaik adalah masuk ke dalam sekarang," kata Xavi kepada Movistar.