"Kami mendapat keunggulan di gol ketiga dan segera merespons dengan merayakan di depan mereka, tapi menurut saya tindakan hari ini benar-benar tidak dapat diterima. Setelah pertandingan kami berbicara dan meminta maaf satu sama lain, sekarang tidak apa-apa," terang Indra Sjafri, dikutip dari laman 24h.
Sesaat sebelum pertandingan dilanjutkan, Indra Sjafri memberikan wejangan khusus kepada marselino Ferdinan cs.
Dia ingin pemainnya di sisa waktu pertandingan mampu menjaga emosi dan bermain bersih. Tujuannya agar insiden serupa tak terulang yang berpotensi merugikan timya.
Maklum, dalam pertandingan final kali ini ada 6 kartu merah yang dikeluarkan oleh pengadil pertandingan. Salah satunya diberikan kepada penggawa Timnas U22 Indonesia, Komang.
“Saya mencoba memanggil semua orang kembali, mengatakan untuk menahan diri dan bermain lebih baik dari Thailand, bukan untuk bergulat dan bertarung. Kami menang tidak hanya dengan skor tetapi juga dengan aksi, para pemain tetap tenang dan fokus untuk terus bermain," terangnya.
Kesuksesan timnas U22 Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja juga meninggalkan jejak makna spesial bagi Indra Sjafri.
Langit Kamboja sekali lagi menjadi saksi kesuksesan Indra Sjafri membawa Garuda terbang tinggi, sebagai raja Asia Tenggara.
Indra Sjafri memang pernah punya pengalaman mengecap nikmat sebagai juara bersama timnas Indonesia di Kamboja, di National Olympic Stadium.
Pengalaman itu pertama kali muncul pada 2019. Kala itu, Indra Sjafri memimpin timnas U22 Indonesia menjadi kampiun Piala AFF U22 2019.
Titel kampiun Piala AFF U22 2019 dipastikan Indonesia via kemenangan 2-1 atas Thailand di partai final.
(Tribunnews.com/Giri)